Tegal  

Beras Sumbang Inflasi 0,5251 Persen

TEGAL, smpantura – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tegal, menyebutkan bahwa beras menjadi penyumbang utama inflasi pada September sebesar 0,5251 persen.

Kepala BPS Kota Tegal, Eman Sulaeman mengatakan, pada September 2023 Kota Tegal mengalami inflasi sebesar 0,41 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,32. Secara umum, inflasi disebabkan adanya kenaikan nilai indeks yang cukup signifikan pada sepuluh kelompok pengeluaran.

Dari sebelas kelompok pengeluaran, sepuluh di antaranya mengalami inflasi, tidak ada yang deflasi dan satu kelompok relatif stabil, yakni kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran.

Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi meliputi kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok transportasi, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok perawatan pribadi dan lainnya.

Selain itu, inflasi juga terjadi pada pengeluaran kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, kelompok pendidikan dan kelompok rekreasi, budaya dan olahraga, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok kesehatan.

BACA JUGA :  Retno Muda Group Peraih Satria Brand Award 2023

“Penyumbang utama inflasi di Kota Tegal di bulan September 2023 adalah naiknya harga komoditas besar sebesar 0,5251 persen dengan inflasi 9,28 persen. Disusul kemudian komoditas dominan lainnya seperti gula pasir sebesar 0,0188 persen dengan inflasi 2,65 persen,” jelas Eman baru-baru ini.

Untuk menekan inflasi dari komoditas beras, Kantor Bulog Cabang Pekalongan gencar melakukan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan menjual beras seharga Rp 8.300 per kilogram.

Kepala Kantor Bulog Cabang Pekalongan, Ramadin Ruding menyebut bahwa kenaikan harga beras tidak lepas dari hukum pasar, yakni apabila ketersediaan terbatas atau kurang maka harga akan naik. Selain itu, kenaikan beras di wilayah kerjanya juga dipengaruhi karena berkurangnya luasan area panen.

“Kami terus memantau perkembangan di lapangan. SPHP ini akan kami lakukan secara kontinyu di wilayah Eks-Karesidenan Pekalongan,” tegasnya. (T03-Red)

error: