Berawal Hobi Membuat Jamu Hingga Jadi Sumber Pendapatan

SLAWI, smpantura – Sebuah hobi jika digeluti dan ditekuni, ternyata mampu mendatangkan penghasilan. Hal ini seperti yang dilakukan pasangan suami istri di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Dari hobinya ini, mereka justru mendapatkan pendapatan bagi ekomoni keluarganya.

Pasangan suami istri yakni, Ahmad Arif Widodo (40) dan Evi Ningfityas ( 38 ). Bahkan, dari hobinya membuat jamu ini, mereka berhasil berinovasi hingga mempu membuat varian baru obat herbal ini.

Hobi pasangan suami istri ini, mulai ditekuni sejak tahun 2017 lalu, hingga bisa menjadi sumber penghasilan. Semua itu brawal dari istri yang suka jamu sejak kecil, dan membeli di pasar. Penjual jamu yang sebagai langganan dia tidak selalu ada di sana pada hari selasa dan jumat.  Dari alasan ini, mereka kemudian mencoba membuat jamu sendiri.

Pengelolahan jamu dilakukan secara manual menggunakan tangan dengan memakai bahan-bahan rempah dan herbal. Bahan yang digunakan dalam pembuatan jamu herbal ini bervariasi. Di antaranya, kunyit, asem jawa, kencur, jahe, dan tanaman herbal lainnya. Seiring perkembangan, pasangan suami istri membuat sebuah varian baru jamu herbal seperti sereh nipis peras ( seniper ). Jamu ini  berbahan utama jeruk nipis, sereh, Gula batu, telang ( Estella ). Kemudian, ada bunga telang, sereh, gula asli, jeruk nipis, kunyit asem manjakani bahanya ada kunyit asem jawa, gula asli, buah manjakani.

BACA JUGA :  Jelajah Hutan Karnivora di Bumiayu, Peserta Kunjungi Lokasi Fosil Harimau Purba

“Pembuatan jamu herbal ini berdua sama suami, seperti saya yang produksi dan suami yang mengupas bahan-bahan sama delivery. Jamu yang kami jual tidak memakai bahan pengawet, jadi hanya bisa bertahan satu hari saja. Pernah ada orderan dari luar tegal kita biasanya membekukan terlebih dahulu agar tidak basi, “ ujar Evi Ningfitya, Senin (26/8/2024).

Menurut dia, bahan-bahan baku pembuatan jamu herbal dibeli  di pasar lokal. Kemasan yang digunakan dalam penjual jamu ada dua ukuran, yakni 250 ml dibandrol Rp 8.000/ botol dan 1 liter seharga Rp  30.000/ botol.

“Untuk pemasaran, lingkup masih Kota Tegal dan Kabupaten Tegal. Sistem kami melalui order atau pesanan. Untuk promosi, kami memanfaatkan media sosial dan bantuan teman yang,“ ujar Evi Ningfityas.

Ahmad Arif Widodo ( 40 ) untuk mendalami ilmu bahan herbal saat ini dia menempuh pendidikan di Politeknik Kesehatan Surakarta, sehingga bisa mendalami ilmu bahan herbal. Selain itu, pihaknya tertarik menggeluti jamu, karena sudah di akui UNESCO sebagai minuman tradisional indonesia, lalu ditetapkan jadi warisan budaya takbenda.

error: