SLAWI, smpantura – Jembatan Karangjambu di Desa Karangjambu, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, membahayakan pengendara. Jembatan yang berumur puluhan tahun lalu itu, berlubang dan nyaris ambruk.
Jembatan yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Balapulang dan Bojong ini, terdapat dua lubang mengangah. Kondisi jembatan sepanjang 10 meter dengan lebar 6 meter tersebut, telah ditutup oleh warga setempat. Warga menutup jembatan itu, dengan menggunakan bambu yang disilangkan di tengah jalan.
“Sudah tidak bisa dilewati. Kanan kiri lantai jembatan sudah bolong,” kata warga Desa Cilongok, Kecamatan Balapung, Mubin saat melintasi jembatan tersebut, Jumat (3/5/2024).
Ia yang hendak pulang ke desanya harus muter melalui Bojong melintasi Buniwah. Jarak yang ditempuh cukup jauh dibandingkan saat melintasi jalan Karangjambu. Akan tetapi, hal itu tidak bisa dihindari, karena kondisi jembatan yang sudah sangat parah.
“Tidak hanya lantainya bolong-bolong, tapi pondasi jembatan juga sudah parah,” ujarnya.
Kepala Desa Karangjambu, Moch Asmawi menuturkan, jembatan dibangun sekitar tahun 1980. Kondisi bencana terakhir pada Kamis, 25 April 2024 yang mengakibatkan lantai jembatan berlubang. Sedangkan, penutupan jembatan itu dilakukan atas inisiatif warga, karena membahayakan. Jembatan sudah tidak bisa dilewati kendaraan roda 4, tapi pihaknya juga tidak menyarankan kendaraan roda 2 lewat jembatan tersebut.
“Saat kejadian kami sudah lapor ke pihak terkait, dan dicek oleh dinas terkait. Kemarin hari Selasa kami diundang BPBD untuk assement,” terangnya.
Ditambahkan, jembatan itu merupakan akses 2 kecamatan, yakni Balapulang dan Bojong. Desa di Kecamatan Balapulang yang melewati jembatan ini, diantaranya Cilongok, Tembongwah, dan Danareja. Untuk Kecamatan Bojong, diantaranya Desa Danasari, Cikura, Kedungwungu dan beberapa desa lainnya.
“Mobil masih bisa lewat jalan desa, tapi jalan desa sempit sehingga saat berpapasan kesulitan,” bebernya. (T05_Red)