PEMALANG, smpantura – Liburan Lebaran Idul Fitri tahun 2025, masih ada waktu. Tidak ada salahnya mampir di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjungsari, Kabupaten Pemalang.
Selain bisa melepas penat dengan melihat beraneka ragam ikan laut, juga bisa menikmati Pantai Widuri dan Makam Syech Maulana Samsudin yang masih berada di Kelurahan Sugiwaras, Kecamatan/ Kabupaten Pemalang.
Pantai Widuri sudah tak asing lagi bagi para pecinta wisata di wilayah Pantura barat. Bahkan, keindahan Pantai Widuri juga telah dikenal masyarakat luas. Lokasi Pantai Widuri cukup strategis karena tak jauh dari jalur Pantura.
Pengunjung saat melintasi jalan Pantura tepatnya di perempatan Pagaran, Pantai Widuri hanya berjarak sekitar 2 kilometer arah Utara.
Di lokasi Pantai Widuri ada beberapa lokasi yang bisa dikunjungi, yakni Water Park Widuri, kawasan sirkuit Widuri dan pesisir Pantai Widuri.
Di lokasi yang sama juga ada Makam Syech Maulana Samsudin yang merupakan banyak dikunjungi peziarah tiap akhir pekannya.
Kini, saatnya berburu ikan di TPI Tanjungsari yang ramai setiap pagi hari. Pasalnya, saat pagi para nelayan menjual hasil tangkapannya di TPI tersebut. Jadi, ikan yang dijual masih segar dan lebih murah dari pasaran.
Lokasi TPI Tanjungsari berada di pelabuhan kapal Tanjungsari yang masih dalam kawasan Pantai Widuri. Pemandangan TPI Tanjungsari dengan background kapal-kapal besar yang bersandar.
Saat memasuki TPI itu, para pedagang telah menyuguhkan berbagai macam ikan hasil tangkapan nelayan setempat. Biasanya, para nelayan menjual hasil tangkapannya di TPI Tanjungsari pada pagi hari.
Ikan yang dijajakan mulai dari ikan bawal, ikan tongkol, ikan tengiri, cumi-cumi, kerang dan berbagai macam ikan lainnya. Pada liburan Lebaran tahun ini, banyak pemudik yang sengaja singgah di TPI tersebut.
Mereka rata-rata mencari ikan untuk dijadikan ikan bakar untuk merayakan Lebaran bersama keluarga.
Salah satu pengunjung TPI Tanjungsari, Putra (40) yang mudik di Pemalang, mengaku membeli ikan untuk dibakar. Ia bersama keluarga untuk membakar ikan bersama sebelum kembali lagi ke Jakarta. Tujuannya, agar guyun rukun keluarga untuk saling membantu saat membakar ikan.
“Ada kebersamaan saat bakar ikan. Ini moment tiap tahun yang wajib dilakukan keluarga,” kata Putra yang telah menetap di Jakarta sejak beberapa tahun lalu.
Ia mengatakan, ikan di TPI Tanjungsari segar-segar, karena baru turun dari kapal nelayan. Selain beraneka ragam, juga harganya lebih murah dari penjual ikan di pasar. Ia mencari ikan bawal dan ikan kakap untuk dibakar.
“Harganya lagi naik yang biasanya ikan bawal Rp 50 ribu perkilogram, kini menjadi Rp 60 ribu perkilogram. Mungkin karena Lebaran jadi harga-harga ikut naik,” pungkasnya. **
