Slawi  

Berburu Oleh-Oleh Khas Tegal di Lapak UMKM Srikandi

SLAWI, smpantura – Mendekati Lebaran 1444 Hijriah, masyarakat mulai berburu aneka oleh-oleh khas daerahnya, untuk dijadikan buah tangan bagi sanak famili saat berkunjung silaturahim.

Sebagian ada yang berburu di toko-toko modern, ada pula yang memilih berburu langsung ke tempat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), yang membuka lapak memanfaatkan momentum Ramadan.

Salah satu lapak UMKM yang menyediakan berbagai oleh-oleh khas daerah, adalah lapak yang dikelola UMKM Srikandi Desa Grobog Kulon, Kecamatan Pangkah.

Sejak awal Ramadan, lapak yang menyediakan aneka jajajan dan masakan buatan warga setempat banyak dikunjungi pembeli. Berbagai makanan ringan (Snack) berjejer di atas meja.

Seperti sale pisang, kerupuk seblak, basreng, rengginang emping glopot, keripik ikan filet, opak, puyur pedas manis, keripik gadung dan hingga minuman herbal.

Selain menyediakan berbagai kue kering, lapak yang berada di Jalan Raya Procot- Tegal tepatnya di depan Kantor Perhutani Pekalongan Barat Procot Slawi, juga menyediakan aneka kue basah, kolak, es jelli dan lauk berbuka. Salah satu yang banyak dicari pembeli adalah srabi buatan Ibu Rohimah. Semua makanan dan minuman yang dijual dengan harga yang sangat terjangkau.

BACA JUGA :  Peran Kampus Dibutuhkan Untuk Menciptakan Technopreneur

Ketua UMKM Srikandi Grobog Kulon, Wien Purbaningrum menceritakan, dia dan sejumlah pelaku UMKM di desanya mulai berjualan di tempat tersebut sejak 27 Maret 2023. Mereka memanfaatkan kios Srabi Ibu Rohimah yang selama bulan Ramadhan tutup.

Setiap hari, secara bergantian Wien dan rekannya sesama pelaku UMKM menjaga lapak tersebut. Diantaranya Dwi Mulyaningsih , Malihatun , Tonipah dan Lilis Ernawati. Lapak Srikandi mulai buka dari pukul 12.00 WIB, sampai menjelang Maghrib.

Wien menyebutkan, dia dan pelaku UMKM Srikandi baru pertama kali membuka lapak di tempat tersebut. Sebagian besar produk yang dijual telah memiliki perizinan, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sebagian sedang proses Halal.

“Misi kami adalah meningkatkan percaya diri pelaku UMKM, sekaligus sarana promosi produk buatan pelaku UMKM di desa kami. Selain itu, mengajak pelaku UMKM mengurus perizinan usaha,” jelas Wien Purbaningrum.