Pemenuhan kriteria indikator juga didukung dengan penerapan berbagai jenis inovasi layanan yang mulai dirintis sejak tahun 2014.
Inovasi itu meliputi layanan gerai investasi yang bekerja sama dengan Provinsi Jawa Tengah. Layanan ini memberikan manfaat pada sektor perikanan, karena memberikan kemudahan layanan perizinan bidang perikanan tangkap.
“Pelaku usaha perikanan tidak perlu jauh-jauh ke provinsi, tetapi cukup datang ke DPMPTSP untuk mendapatkan layanan,” bebernya.
Selain itu, terdapat pula layanan serbu seribu NIB tahun 2021, layanan meja bantu layanan pelaporan aktivitas penanaman modal (Melapak Pedal).
Kemudian layanan NIB on Call tahun 2022, layanan wisata pelayanan publik tahun 2023 dan layanan Digital Matchmaking Online (DIGIMON) tahun 2023.
Dari penerapan inovasi-inovasi tersebut, sambung Sartono, mampu mengoptimalkan realisasi investasi di Kota Tegal tahun 2022 sehingga mencapai Rp 3,19 triliun melebihi dari target yaitu Rp 1,79 triliun dengan persentase capaian 178,48 persen.
“Sektor perikanan merupakan sektor primer unggulan yang memberikan kontribusi paling dominan pada struktur investasi Kota Tegal,” imbuhnya.
Berdasarkan data pada OSS tahun 2022, sektor perikanan telah memberikan kontribusi pada capaian investasi Kota Tegal sebesar 9,77 persen atau sebesar Rp 174.903.210.014 dari 281 proyek.
Sedangkan pada tahun 2023, terhitung Januari hingga 28 November 2023 capaian investasi sektor perikanan telah mencapai Rp 103.277.500.000 dari 104 proyek atau sebesar 5,57 persen dari total investasi di Kota Tegal. (T03_red)