TEGAL, smpantura – Polres Tegal Kota melakukan terobosan penting di bidang kesehatan. Institusi keamanan itu, secara khusus, menggembleng personel Bhabinkamtibmas, agar turut berperan mencegah penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) yang kini banyak menyerang hewan ternak di sejumlah daerah.
Langkah itu dinilai banyak kalangan, sebagai bukti respon positif terhadap hal yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat. Juga sebagai sosialisasi betapa luas peran Polisi.
Dia hadir ketika muncul berbagai persoalan penting di masyarakat.
Tak hanya masalah Kamtibmas atau kriminalitas saja yang ditangani. Tapi penggemblengan Bhabinkamtibmas itu, juga sebagai salah satu upaya antisipasi awal penyebaran PMK, yang kini menjadi perhatian serius aparat keamanan tersebut.
Kapolres Tegal Kota AKBP Rully Thomas, melalui Wakapolres Kompol Yulius Herlinda mengatakan, kegiatan itu sebagai salah satu langkah awal mengantisipasi penyebaran PMK yang menyerang hewan ternak. Polres Tegal Kota, kata dia, menggelar sosialisasi dan pelatihan kepada personel jajarannya.
Kegiatan yang di gelar di Gedung Devia Cita markas kepolisian itu, menghadirkan sejumlah narasumber dan diikuti para Kapolsek, Kasatbinmas bersama Panit Binmas dan Bhabinkamtibmas, Senin (06/01).
Dia mengatakan, pelatihan tersebut merupakan langkah antisipasi untuk melindungi sektor peternakan dan perekonomian, dari peyebaran PMK pada hewan ternak di Kota Tegal.
”Selain sebagai pembina kamtibmas di wilayah, para Bhabinkamtibmas juga dibekali dengan wawasan dan pengetahuan tentang gejala dan pencegahan hewan ternak yang terserang penyakit mulut dan kuku,” terang Kompol Yulius Herlinda.
Sebagai garda terdepan, lanjut dia, pentingnya peran Bhabinkamtibmas dalam melakukan pedampingan dan membantu menyampaikan sosialisasi tentang wabah PMK, kepada para peternak ataupun pemilik hewan ternak.
Semua personel Bhabinkamtibmas, menurut dia, harus proaktif dan bekerjasama dengan penyuluh dari Dinas Pertanian dan Peternakan, agar dapat memberikan edukasi tentang wabah PMK, yang kini banyak menyerang hewang ternak.
Kepala Bidang Pertanian dan Peternakan Kota Tegal, Indriani Winarti SPi mengatakan, dalam upaya pencegahan PMK, pihaknya telah berkoodinasi dengan instasi dan lintas sektoral di wilayah Kota Tegal.
Dia berharap, dengan pelatihan tersebut, dapat memberikan informasi dan edukasi terutama bagi para peternak, agar dalam pencegahannya dapat selangkah dan bersinergi.
Beberapa hal penting, juga disampaikan Dokter Hewan (deh) Setyo Budi Laksono. Dia yang merupakan dokter hewan dari DKPPP Kota Tegal dalam pelatihan itu mengatakan, berbagai aspek berkait PMK.
Seperti bagaimana tanda klinis, penularan, dan upaya pencegahan penyakit mulut dan kuku
Juga berkait dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemasukan dan pengeluaran hewan ternak selama masih terjadi wabah PMK.
Selain itu, juga pengendalian dan upaya penanggulangan penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang hewan berkuku belah. **
