Namun, tidak sedikit tenaga kesehatan khususnya bidan yang belum mendapatkan pelatihan Breastfeeding with Hipnopresure.
“Oleh karenanya, saya bersama tim mengundang para bidan untuk mendalami Breastfeeding with Hipnoterapi, dengan tujuan mensinergikan antara akademisi dan instansi pelayanan kesehatan, yang nantinya akan memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya ibu menyusui,” jelasnya.
Salah satu peserta workshop, Ru’yati menuturkan, dirinya sangat tertarik dengan materi Breastfeeding with Hipnopresur, yang termasuk baru dan belum pernah didapatkan sebelumnya.
Ru’yati meyakini, ilmu yang diperolehnya itu akan berdampak baik bagi dirinya maupun para pasien yang merupakan ibu nifas dalam upaya meningkatkan produksi ASI.
“Semoga ilmu baru ini dapat kami terapkan, sehingga semakin efektif dalam memberi perawatan kepada ibu-ibu yang membutuhkan dukungan dalam permasalahan ASI,” pungasknya. (T03-Red)