Terkait produksi kok di PT. Gajahmada International yang berjalan sejak 1937, Hendi menangkap beberapa peluang untuk bisa melestarikan produk unggulan daerah di tingkat nasional hingga internasional.
“Sudah 87 tahun beroperasi merupakan hal yang luar biasa. Kendalanya tadi ada di bahan baku. Kita akan coba carikan solusi, bagaimana perusahaan ini dapat terus berkiprah. Tidak sedikit pekerja yang sudah mengabdi hingga 20 tahun lebih. Kami akan coba komunikasikan dengan PBSI, kira-kira apa yang perlu dibenahi sehingga produk dari Kota Tegal ini dapat digunakan dalam setiap kegiatan,” katanya.
Sementara itu, pasangan nomor urut satu, Edy Suripno dan Akhmad Satori, menyatakan satu komando dengan program yang akan dilaksanakan pasangan calon Gubernur Jateng. Sebab, keduanya mengakui tidak akan cukup membangun Kota Tegal hanya dengan mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Edy Suripno dan Akhmad Satori mengatakan, pemerintaham di Kota Tegal tidak akan terputus dalam mengambil kebijakan dengan pemerintah provinsi maupun pusat.
“Hari ini kita dipertontonkan kepemimpinan daerah yang harus memiliki tanggungjawab sosial yang sama, baik provinsi maupun kabupaten kota. Proses Pemilu sudah maraton kelima kali, maka seyogyanya ada kaderisasi secara regional, sehingga pemerintah tidak terputus dalam mengambil kebijakan,” tegasnya. (**)