TEGAL, smpantura – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tegal berhasil mengungkap kasus narkotika 160 persen, dengan 16 tersangka dari target 10 tersangka di tahun 2024 melalui seksi pemberantasan.
Selain itu 18 orang juga tercatat mengakses layanan rehabilitasi di Klinik Pratama BNN Kota Tegal dan tiga orang di antaranya dirujuk ke Balai Sentra Satria Baturaden.
Kepala BNN Kota Tegal, Nasrudin mengatakan, pecandu atau penyalahguna narkotika mengalami peningkatan kualitas hidup hingga 83,33 persen dari target 68 persen.
“Kurang lebih ada 15 klien yang mengakses layanan pasca rehabilitasi. Di dua unit layanan IBM, ada delapan klien dan 150 permintaan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika (SHKPN),” tutur Nasrudin dalam konferensi pers akhir tahun, Selasa (31/12/2024).
Sepanjang 2024 BNN Kota Tegal telah melakukan enam kali razia dan tes urine di Lapas Tegal, Lapas Brebes dan Lapas Slawi. BNN juga melakukan pengawasan dan pemberantasan obat-obatan ilegal di Kota Tegal.
“Banyak aduan masyarakat terkait maraknya ‘pil aceh’ yang kita tindaklanjuti bersama tim dari BPOM. Meski kewenangan bukan berada di kami, tetapi kami tetap merespon aduan masyarakat,” jelasnya.
Ditambahkan, BNN telah melaksanakan tugas dan fungsi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di wilayah kerja yang meliputi Kota Tegal, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal.
“Setiap 1 Mei di beberapa tempat diperingati May Day, kental dengan nuansa demo tapi Kota Tegal memiliki ciri unik, di mana dunia usaha dikumpulkan untuk deklarasi anti narkoba. Hal ini menjadi upaya untuk mewujudkan industri bebas dan bersih dari narkoba (bersinar),” pungkasnya. **