Brebes  

BPBD Brebes Terus Dampingi Warga Korban Tanah Bergerak di Huntara Mendala

BREBES, smpantura – Warga terdampak bencana tanah bergerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, sudah menempati hunian sementara (huntara) yang dibangun pemerintah. Namun demikian, pendampingan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih terus berlanjut.

Setiap hari, kendaraan operasional BPBD terlihat keluar-masuk lokasi huntara di Desa Mendala. Petugas membantu warga memindahkan barang-barang seperti kasur, lemari, hingga perabotan dapur dari rumah lama mereka.

“Kami terus bantu warga, baik dalam proses pengangkutan barang maupun penataan lingkungan sekitar huntara. Mobil BPBD selalu siap kalau sewaktu-waktu dibutuhkan,” kata Kepala Pos BPBD Bumiayu, Budi Sujatmiko, Rabu (28/5/2025).

Budi menjelaskan, barang yang dibawa warga ke huntara umumnya adalah perlengkapan pokok yang dibutuhkan sehari-hari. Beberapa di antaranya juga membawa kulkas dan televisi untuk keperluan hiburan.

Selain membantu pemindahan barang, BPBD juga bekerja sama dengan relawan dan warga memperbaiki sistem drainase di sekitar lokasi huntara. Perbaikan ini penting agar genangan air saat hujan deras tidak kembali terjadi, seperti yang sempat dialami warga beberapa waktu lalu.

“Drainase ini penting untuk menjaga kenyamanan warga, terutama saat musim hujan,” ujar Budi.

BACA JUGA :  Lima Poin Surat Pemkab Terkait Pasar Malam Festival Kuliner dan Hiburan Kalierang Bumiayu

Tak hanya itu, BPBD juga membantu pemerintah desa dalam pembangunan tambahan fasilitas WC komunal dan tempat mencuci. Fasilitas tersebut diharapkan bisa menunjang kebutuhan dasar warga selama tinggal di hunian sementara.

Sejak 21 Mei 2025, sebanyak 130 unit huntara mulai dihuni warga secara bertahap. Huntara tersebut dibangun Pemerintah Kabupaten Brebes dengan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar. Lokasinya berada di atas lahan milik desa, persis di depan Kantor Desa Mendala.

Masing-masing unit huntara memiliki ukuran 3 x 6 meter, dengan lantai semen, dinding kalsiboard, dan atap baja ringan. Dalam satu blok huntara, tersedia fasilitas dapur dan kamar mandi bersama yang digunakan oleh beberapa keluarga.

Bagi warga, kehadiran petugas dan relawan menjadi bagian penting dari proses pemulihan pascabencana. Mereka tidak hanya membantu secara fisik, tetapi juga memberi dukungan moral.

“Tanpa bantuan mereka, kami pasti kewalahan. Mereka selalu hadir dan siap membantu,” ujar Suyatno, salah seorang warga terdampak. **

error: