Kepala BPJS Kesehatan Tegal, Chohari berharap seluruh pemangku kebijakan di Brebes, dapat ikut andil dalam menyosialisasikan lebih intensif kepada masyarakat mengenai manfaat dan prosedur JKN, untuk meningkatkan partisipasi serta pemanfaatan layanan kesehatan.
Selain itu, BPJS juga mendorong kerja sama antara rumah sakit, klinik dan puskesmas untuk berbagi sumber daya maupun informasi.
“Koordinasi dalam penanganan pasien perlu ditingkatkan untuk memberikan layanan maksimal kepada peserta JKN sesuai kebutuhan medis,” tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut juga disampaikan mengenai kondisi penyedia layanan kesehatan di wilayah Kabupaten Brebes yang telah bekerja sama. Peningkatan fasilitas antrean online untuk kemudahan peserta JKN diharapkan dapat dipatuhi oleh seluruh faskes mitra.
Perwakilan RSUD Brebes, Rasipin mengatakan, antrean online menjadi perhatian bersama, mengingat karakteristik masyarakat Brebes yang masih memilih cara tradisional.
“Edukasi mengenai penggunaan antrean online membutuhkan effort yang cukup besar. Harapannya edukasi penggunaan antrean online dimulai saat peserta JKN tersebut berobat di faskes pertama,” pintanya.
Perwakilan Dinas Kesehatan Brebes, Dyah Astutiningrum menuturkan, pemetaan sebaran fasilitas kesehatan di wilayah Brebes perlu dikoordinasikan lebih lanjut, agar para pemohon faskes kerja sama yang baru dapat lebih optimal dan merata dalam memberikan pelayanan kesehatan, khususnya peserta JKN.
“Ada potensi faskes yang ingin mengembangkan diri dengan membuka cabang di wilayah Pantai Utara (Pantura). Perlu dikoordinasikan agar pelayanan kesehatan di sini benar-benar merata,” ujarnya. (T03-Red)