SLAWI, smpantura – Direktorat Komunikasi Pemasaran Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mengadakan Bimbingan Teknis Strategi Branding Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Media Digital di Hotel Grand Dian Slawi, Senin (3/4).
Bimtek diikuti sejumlah pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dan dibuka oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih. Hadir dalam kegiatan tersebut Staf Ahli Bidang dan Kreativitas Kemenparekraf RI Restog Krisna Kusuma , Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal Akhmad Uwes Qoroni dan Wakil Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Ignasius Galih Sedayu.
Abdul Fikri Faqih di sela kegiatan menyampaikan pentingnya branding dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Menurutnya, sebagai penanda produk, merek/jenama membawa kualitas dan reputasi yang harus terus dikembangkan.
“Jenama/branding yang baik akan menjadikan produknya memenangkan hati pasar,”jelasnya.
Politikus asal Kabupaten Tegal ini menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi pelaku ekonomi kreatif dalam menjalankan usahanya. Permodalan dan pemasaran menjadi tantangan yang seringkali dihadapi.
“Ketika mendapat banyak pesanan, pelaku ekonomi kreatif tidak tahu bahannya darimana, karena tidak memiliki agunan,”sebutnya.
Senada dengan Fikri, Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Kemenparekraf RI Restog Krisna Kusuma juga menekankan pentingnya branding suatu produk.
Kuatnya branding akan meningkatkan nilai tambah produk. “Karena kekuatan brand mencerminkan kualitas mutu, kualitas layanan, kualitas waktu penyampaian produk dan lain-lain pada customer maka nilai tambah dari produk itu akan lebih besar. Jadi kalau nanti bapak ibu punya produk makanan, baju, pastikan janji-janji itu harus dipenuhi,”tutur Restog.
Dalam bimtek tersebut, Ignasius Galih Sedayu mengupas tentang strategi branding pengembangan pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif melalui media digital.
Galih mengungkapkan program pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif dapat melalui festival,forum investasi, Mice, film, kampanye, komunitas dan branding.
Dalam paparannya, konsultan kreatif ini membeberkan tentang manfaat digital branding. Diantaranya untuk menemukan pelanggan baru,menjadikan viral, menciptakan hubungan yang lebih bermakna dengan pelanggan,membangun reputasi dan meningkatkan interaksi.
“Perjalanan pelanggan (cutomer journey) merupakan instrumen penting dalam membuat strategi digital branding untuk menentukan pola interaksi pelanggan,”tutur Galih yang juga seorang fotogafer.
Menurutnya, dalam strategi pemasaran digital perlu diperhatikan tujuan, keunikan produk, segmen, media promosi, jenis konten, materi konten, gaya bahasa, panduan unggahan, budget kampanye dan target hasil.
Dalam workshop tersebut, secara berkelompok peserta langsung mempraktekkan mengisi lembar kerja strategi digital branding seperti yang dicontohkan narasumber. (T04-Red)
