Sistemnya terintegrasi antara sekolah, orang tua siswa, dan siswa
SLAWI, smpantura – BRI gencar mengenalkan aplikasi Junio Smart, ke pondok pesantren dan sekolah di Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal. Hal itu dilakukan oleh BRI Kantor Cabang Slawi, salah satunya di Pondok Pesantren Darussalam Kalibakung.
Pgs. Pemimpin Cabang BRI Slawi, Heru Wijaya bersama jajaran, melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Darussalam Kalibakung, Selasa (4/4/2023). Mereka melakukan sosialisasi, sekaligus menyepakati kerja sama penggunaan aplikasi Junio Smart, di lembaga pendidikan tersebut. Heru mengatakan, pihaknya dan Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Darussalam, menjalin kerja sama untuk penggunaan aplikasi Junio Smart.
‘’Melalui kerja sama ini kami ingin menjadikan pondok pesantren lebih maju, modern dan transparan,’’ ungkapnya dalam keterangan resmi,
Adapun, Junio Smart ini merupakan sistem pengelolaan sekolah yang dikeluarkan oleh BRI, untuk memudahkan sekolah memberikan informasi kepada orangtua siswa. Heru menjelaskan, melalui aplikasi Junio Smart ini, pihaknya berkomitmen dengan sekolah dan pondok pesantren, untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
‘’Melalui aplikasi digital ini, secara terintegrasi sekolah, orangtua, dan siswa dapat terhubung secara online. Junio Smart akan mengelola administrasi, akademik, dan informasi sekolah secara real time,’’ jelasnya.
Junio Smart, akan memberikan kemudahan dalam pengelolaan pembayaran tagihan sekolah, meng-update pengumuman terkini tentang kegiatan sekolah, memonitor dan mengontrol kehadiran siswa, serta memperlancar kegiatan belajar mengajar.
Untuk diketahui, saat ini BRI KC Slawi, telah bekerja sama untuk penggunaan Junio Smart dengan pondok pesantren dan sekolah, di antaranya, Ponpes Darussalam, Ponpes Al Fajar, Ponpes Al Abror, Ponpes Mahadilut Tholabah. Pengurus Pondok Pesantren Darussalam, Gus Ghilman menyampaikan, pihaknya menyepakati untuk penggunaan aplikasi Junio Smart, di Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Darussalam Kalibakung.
‘’Kami berharap dengan adanya kerja sama ini menjadikan pengelolaan pondok pesantren lebih terukur, cashless dan lebih modern. Selain itu, secara administrasi jadi lebih efektif dan fleksibel,’’ tandasnya. (T05-Red)