Dari awal budidaya di lahan seluas 1 hektar, kini kelompok Gagar Mayang telah menanam tembakau di lahan seluas 35 hektar. Anggota yang sebelumnya hanya 10 orang telah bertambah menjadi 60 orang. Sebagian adalah petani muda.
Dengan adanya budidaya tembakau, kini di saat musim kemarau petani tetap bisa mendapatkan penghasilan. Budidaya tembakau juga menyerap banyak tenaga kerja, sehingga mengurangi pengangguran di desanya.
Untuk budidaya tembakau, pihaknya mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Tegal maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Bantuan ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
“Sekarang kami dapat bantuan penuh dari DBHCHT. Mulai bibit, pupuk, mesin rajang , green house untuk tempat menjemur daun tembakau hingga asuransi . Petani hanya modal tenaga, lahan dan pestisida,”sebutnya belum lama ini. (**)