TEGAL, smpantura – Kantor Bulog Cabang Pekalongan, intens mendistribusikan beras kepada para pedagang dan pengecer, di pasar tradisional se-Kota Tegal. Hal itu dilakukan, untuk menekan laju kenaikan harga beras yang tembus pada angka sekitar Rp 14.000 – 15.000 per kilogram.
Seperti diketahui, beras menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Tegal pada bulan September 2023 sebesar 0,5251 persen dengan inflasi 9,28 persen.
“Di Pasar Kejambon, kami memiliki enam binaan pedagang beras. Dari jumlah itu, empat di antaranya menolak untuk menerima distribusi karena sepi pembeli,” ungkap Kepala Bulog Cabang Pekalongan, Ramadin Ruding, disela tinjauan lapangan, Selasa (17/10/2023).
Lesunya pembeli beras, diakui para pedagang karena sebagian besar masyarakat telah membeli berasa secara langsung melalui pasar murah di tingkat kecamatan. Kendati demikian, Ramadin Ruding menyatakan secara masif masih melakukan gerakan pasar murah.
“Setiap hari kami mendistribusikan beras 2,5 ton,” ujarnya singkat.
Adapun khusus wilayah Kota Tegal, tiga kecamatan telah menerima distribusi beras sejak pekan lalu. Pendistribusian itu dilakukan bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, pemerintah daerah maupun kecamatan.
Ditambahkan, ketersediaan stok beras di Gudang Bulog Cabang Pekalongan, masih berkisar 19.500 ton.
“Gudang beras terdekat di Kota Tegal, yakni Gudang Munjungagung, memiliki mutasi beras tertinggi. Di sana ada sekitar 6.150 ton. Insya Allah, stok kami masih sangat aman,” tandasnya. (T03-Red)