Brebes  

Bumiayu, Kota Kecil yang Pernah Memikat Raja Mataram dan Kini Tumbuh Pesat

BREBES, smpantura – Bumiayu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang kini tumbuh menjadi simpul ekonomi dan transportasi penting di wilayah selatan.

Namun, di balik geliat perkembangannya hari ini, Bumiayu menyimpan kisah penamaan yang unik. Menurut laman resmi Kecamatan Bumiayu, konon, nama ini diberikan oleh Raja Amangkurat II dari Kesultanan Mataram pada abad ke-17.

Dalam pelariannya menuju Tegal, sang raja dikisahkan terpikat oleh keindahan alam dan keramahan penduduk di wilayah ini, lalu menyebutnya sebagai Bumi Ayu atau tanah orang-orang baik dan cantik. Nama itu melekat hingga kini, membentuk identitas sekaligus kebanggaan masyarakat setempat.

Secara administratif, Bumiayu merupakan satu dari 17 kecamatan di Kabupaten Brebes, dengan luas wilayah sekitar 8.209 hektare. Wilayahnya terbagi ke dalam 15 desa, mayoritas berada di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 690 meter di atas permukaan laut. Sekitar 38 persen wilayah Bumiayu merupakan lahan persawahan yang telah ditunjang oleh sistem irigasi teknis, menjadikannya wilayah pertanian yang produktif.

BACA JUGA :  PT BPR BKK Banjarharjo Diminta Jaga Kepercayaan Masyarakat

Meski hanya kota kecamatan, kawasan ini berkembang menjadi pusat aktivitas perdagangan, layanan, dan mobilitas warga dari berbagai kecamatan di sekitarnya seperti Paguyangan, Sirampog, Tonjong, Bantarkawung, dan Salem. Pasar-pasar tradisional hidup, toko-toko terus tumbuh, dan denyut ekonomi berjalan setiap hari.

Konektivitas juga menjadi salah satu kekuatan utama Bumiayu. Jalur kereta api nasional lintas Jakarta–Purwokerto melintasi kawasan ini, dengan Stasiun Bumiayu sebagai titik penting mobilitas orang dan barang. Selain itu, terminal darat di Bumiayu menghubungkan berbagai kota dan kabupaten lain di wilayah selatan Jateng.

error: