Slawi  

Buntut Bau Tak Sedap di Jembayat, Komisi III Sidak Peternakan Ayam

SLAWI, smpantura – Menindaklanjuti keluhan warga Desa Jembayat, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Komisi III DPRD Kabupaten Tegal inspeksi mendadak (sidak) peternakan ayam yang mati mendadak dan menimbulkan bau tak sedap di Desa Jembayat, Kamis (6/3). Hingga kini, kematian ribuan ayam PT Japfa Comfeed Indonesia masih dalam observasi.

Sidak Komisi III dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal, Umi Azkiyani didampingi perwakilan warga Jembayat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (TanKP), dan Polsek Margasari. Mereka diterima lengkap pihak PT Japfa Comfeed.

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tegal, A Jafar mengatakan, penyebab kematian ayam di peternakan PT Japfa masih diobservasi. Namun, dugaan sementara bahwa ada salah satu kandang Nomor 24 yang kebanjiran. Banjir akibat luapan air dari hutan merendam pakan ternak. Pakan itu terkena jamur yang kemudian dikonsumsi hewan ternak. Namun demikian, PT Japfa juga masih melakukan observasi akibat faktor lainnya.

“Ayam yang mati sekitar 30 persen dari populasi atau sekitar 350 ribu ayam yang mati. Kerugian kematian ayam itu mencapai Rp 74 miliar,” terangnya.

Jafar menilai bahwa PT Japfa telah melakukan prosedur penanganan pada hewan yang mati. Dijelaskan, PT Japfa telah melakukan tahap-tahap prefentif dalam menangani bau bangke ayam yang mati. Sesuai dengan aturan bahwa bangke ayam tidak boleh di bawa keluar harus dikubur di areal peternakan. Ada dua cara penanganan, yakni di bakar atau Incinerator dan dikubur.

BACA JUGA :  Bupati Tegal Luncurkan Aplikasi Sibakti, Bangun Karakter Pelajar Secara Terintegrasi

“Incinerator milik PT Japfa hanya mampu membakar sekitar 200 kali pembakaran,” katanya.

Cara kedua, lanjut dia, dengan cara dikubur. PT tersebut kesulitan mengubur ayam-ayam yang mati karena lokasinya yang cekung, sehingga saat digali kurang dari 2 meter sudah keluar air. Namun, setelah beberapa kali mencari tempat, ditemukan tempat penguburan dengan kedalaman 6 meter.

“Tidak hanya dikubur, tapi juga ada obat khusus untuk mengurangi agar bangke cepat terurai,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, warga Desa Jembayat mengeluhkan bau tak sedap. Mereka mengadukan ke Komisi III DPRD Kabupaten Tegal untuk dijembatani ke PT Japfa Comfeed Indonesia perihal informasi ribuan ayam mati. Warga khawatir kematian ayam itu menjadi wabah dan berbahaya bagi masyarakat sekitar. (T05_Red)

error: