Slawi  

Bupati Ischak Minta Penggunaan Gawai Oleh Anak Diawasi

SLAWI, smpantura – Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman mengajak para pemangku kepentingan, khususnya guru dan orang tua untuk mendukung setiap proses tumbuh kembang anak, baik dalam aspek akademik, seni, olahraga, maupun pembentukan karakter.

Mereka juga diharapkan untuk mengawasi penggunaan gawai pintar oleh anak di tengah era keterbukaan informasi dan aplikasi digital tanpa batas.

“Tanpa pengawasan dan pendampingan yang cukup, anak mudah terpapar konten negatif, selain dampak psikologis dan kesehatan tubuh,” tutur Ischak pada acara Marching Band Competition (IMC) 2025 yang diselenggarakan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Tegal di GOR Indoor Trisanja Slawi, belum lama ini.

Tidak hanya itu, anak-anak yang terlalu sering menatap layar gawai pintar selama berjam-jam berisiko mengalami gangguan penglihatan seperti mata lelah dan rabun jauh sejak dini. Aktivitas fisik yang terbatas karena duduk terlalu lama saat memegang gawai juga memicu masalah obesitas, gangguan postur tubuh, bahkan keterlambatan perkembangan motorik halus dan kasar.

Sementara itu, secara psikologis dan sosial, konsumsi tayangan lewat gawai pintar bisa menyebabkan anak kecanduan. Menurut data terbaru dari BPS tahun 2024 menyebut 39,71 persen anak usia dini di Indonesia telah menggunakan gawai pintar, sementara 35,57 persen lainnya sudah mengakses internet.

“Saya mengajak para guru, orang tua dan masyarakat untuk menjadi garda terdepan perlindungan anak. Jangan biarkan gadget ini menggantikan kasih sayang dan perhatian kita sebagai orang dewasa,” ucapnya.

BACA JUGA :  Peran Kampus Dibutuhkan Untuk Menciptakan Technopreneur

Ischak mengapresiasi Marching Band Competition yang diikuti ratusan anak.

Menurutnya, event ini merupakan ruang ekspresi, kreativitas, dan pembentukan karakter anak sejak usia dini. Marching band ini bukan soal membentuk irama dan barisan, tetapi di balik tiap ketukan drum dan tiupan terompet, tersembunyi nilai-nilai penting seperti kedisiplinan, kekompakan, konsentrasi, serta keberanian tampil di depan umum.

“Kegiatan ini akan jadi bekal berharga untuk anak-anak kita agar tumbuh rasa percaya diri, terlebih mereka sudah dilatih untuk tampil di muka umum, bekerja sama dalam tim dan mengekspresikan potensinya secara positif,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua IGTKI Kabupaten Tegal Dwi Windi Estika Sari menyampaikan jika kegiatan IMC ini merupakan rangkaian acara untuk memeriahkan HUT ke-75 IGTKI dan Hari Jadi ke-424 Kabupaten Tegal.

“Kegiatan ini sudah terselenggara kedua kali di Kabupaten Tegal. Kami berharap kegiatan ini akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.

Adapun kejuaraan marching band ini diikuti oleh 15 tim yang terdiri dari 10 tim pemula dan 5 tim non mandiri. Pemenang di ajang ini mendapatkan hadiah berupa trofi, piagam penghargaan dan uang pembinaan. Khusus juara umum mendapatkan piala tetap dan piala bergilir merebutkan Piala Bupati Tegal dan Piala Disporapar Kabupaten Tegal. **

error: