SLAWI, smpantura – Bupati Tegal, H Ischak Maulana Rohman turun langsung aspirasi para petani yang mengalami kekeringan akibat perbaikan Daerah Irigasi (Dl) Danawarih. Berkat tangan dingin dan kecakapan orang nomor satu di Kabupaten Tegal itu, ada tiga solusi yang bisa dicapai.
Mas Ischak peninjauan irigasi yang menjadi penyebab suplai air ke lahan pertanian terhenti. Dalam kesempatan itu, Bupati Ischak sempat berdialog dengan para koordinator pekerja proyek dan menemukan titik solusi untuk memecahkan permasalahan.
Setelah berdiskusi, Bupati Ischak kemudian menggiring koordinator proyek untuk bersama-sama menemui petani yang sudah menunggunya. Ia kemudian melakukan dialog bersama dengan para petani yang didampingi dengan para pelaksana proyek.
Ischak berujar bahwa dirinya turun dan melihat secara langsung proses pembangunan revitalisasi bendung Danawarih. Sebab, seminggu ini dirinya memang mengaku telah menerima banyak laporan dari masyarakat terutama Desa Timbangreja, Danawarih hingga Lebaksiu.
“Kita menerima adanya kekeringan disaluran irigasinya yang berdampak pada pertanian dan berdampak pada sumur warga. Kita juga sudah bertemu dengan pelaksananya dan kita juga didampingi oleh Kementerian Pertanian, karena aduan masyarakat memang sudah sampai kesana,” ujarnya, Jumat 25 Juli 2025.
Ischak menjelaskan, bahwa permasalahan tersebut sudah dirembug bersama baik dari pelaksana proyek, pemerintah dan warga. Proyek revitalisasi dikatakan memang penting dan petani juga penting.
“Dua-duanya penting, karena apa? ini adalah proyek nasional yang wajib dikawal dan kedepannya juga untuk para petani juga. Memang demikian ada dampaknya yakni penutupan bendung, sehingga saluran induk tidak memiliki air,” bebernya.
“Petani juga penting juga untuk dikawal, apalagi program dari bapak Presiden Prabowo Subianto adalah ketahanan pangan. Jadi kami sepakat, untuk dua-duanya penting dan tidak bisa mengabaikan salah satunya,” tambahnya.
Oleh karena itu, kata Ischak, hasil dialog juga mengusung beberapa solusi. Yakni menyodet saluran air menggunakan pipa agar melewati pekerjaan kontruksi.
“Supaya asupan air tetap terbawa yang kemudian masuk kedalam saluran sekunder,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Ischak, adalah percepatan pelaksanaan proyek agar dampaknya tidak terlalu berkepanjangan. Yakni, dimana mereka juga bakal menghadirkan beberapa pekerja tambahan.
“Yang ketiga adalah kompensasi atas petani berasal dari Kecamatan Lebaksiu dan Balapulang terdampak dan terancam gagal panen, sehingga ini bentuk perhatian dari kami,” terangnya.
Sementara, Pelaksana Proyek, Sumarto mengatakan, pekerjaan ini memang telah dilakukan penutupan saluran irigasi induk pada 3-4 Juli 2025 kemarin. Target selesai yakni 2 bulan kedepan.
“Tapi dengan adanya situasi ini kami coba untuk koordinasi besok untuk mempercepat yang planingnya adalah menambah pekerja, jam kerja yang diupayakan secepat mungkin,” bebernya.
Sumarto menjelaskan, perbaikan saluran irigasi ini memang memakan waktu yang lama dengan panjang perbaikan mencapai 1,4 kilometer.
“Yang diperbaiki meliputi revitalisasi dinding dan bagian bawah. artinya biar tidak ada potensi kerusakan kanan kiri, kita memperkuat aliran ini agar debit air bisa tersalurkan secara maksimal,” pungkasnya.
Selain itu, dia menambahkan, juga bakal adanya perbaikan saluran inspeksi yang direncanakan untuk diaspal untuk dimungkinkan bisa meningkatkan potensi wisata disini.
“Kabar baiknya adalah pengaspalan juga bakal dapet dan bakal dibangun tamannya untuk penunjang wisata disini,” pungkasnya. (**)