SLAWI,smpantura- Delapan aparatur sipil negara (ASN) resmi dilantik dan diambil sumpahnya sebagai pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kabupaten Tegal oleh Bupati Tegal Umi Azizah , Rabu (13/12/2023).
Pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan di Pendapa Amangkurat Pemkab Tegal, dihadiri Sekretaris Daerah Amir Makhmud, asisten Sekda, staf ahli, kepala organisasi perangkat daerah, kabag dan camat.
Sebagai saksi dalam pelantikan tersebut Kepala Bappeda dan Litbang M Faried Wajdy dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Fakihurrohim.
Sesuai surat keputusan Bupati Tegal nomor 800.1.3.3/897 tahun 2023 tanggal 12 Desember 2023 ,delapan ASN yang dilantik sebagai pimpinan tinggi pratama yakni Nurhapid Junaedi,SH,MM, sebagai staf ahli bupati bidang hukum, politik dan pemerintahan, Dr Joko Kurnianto,SKM,MKes sebagai asisten perekonomian dan pembangunan Sekda Kabupaten Tegal, Teguh Dwijanto Rahardjo , ST, MT,MA sebagai kepala dinas pekerjanaan umum dan penataan ruang , Imam Rudy Kurnianto , SPt. Msi sebagai kepala dinas koperasi, UKM dan perdagangan, Teguh Mulyadi, SKM, MSi sebagai kepala dinas pemberdayaan masyarakat dan desa (Dispermasdes).
Selanjutnya Trinanda Aji Permana, AP, Ssos, Msi sebagai kepala badan kesatuan bangsa dan politik (Kesbangpol), Bangun Nuraharjo, SE, MSi sebagai kepala badan pengelolaan keuangan dan aset daerah (BPKAD), serta Yosa Afandi, SE, MSi sebagai kepala badan pendapatan daerah.
Dalam sambutannya, Bupati Tegal Umi Azizah menyampaikan sejumlah pesan. Diantaranya agar menggunaan segala daya, cara, dan upaya, baik itu pengetahuan, kekuatan kewenangan, otoritas, jejaring kerja sama antardinas, antarlembaga untuk mengatasi persoalan. Selain itu, kolaborasi, kerja sama dan komunikasi antar OPD harus terjalin kuat.
“Persoalan itu akan lebih mudah tuntas jika ada sistem yang bekerja, ada peran lintas OPD yang ikut serta mendukung, membantu dalam pemecahan masalah,”tutur Umi.
Umi mengimbau kepada pejabat yang baru dilantik untuk segera menyesuaikan diri dan jangan lama-lama mempelajari agenda kerja organisasinya, terlebih jika itu menyangkut sembilan program unggulan yang masih relevan untuk agenda pembangunan nanti di masa transisi 2024 dan 2025, terutama di sektor infrastruktur jalan yang capaian jalan mantapnya baru di kisaran 82 persen.
Dalam bekerja harus berorientasi hasil.Tidak sekedar output, tapi juga outcome dan impact. Sebagai pimpinan, agar memberi kesempatan kepada mereka yang terampil dan ahli, walaupun masih muda, masih yunior untuk tampil ke depan.
Regulasi yang rumit dan menghambat kreativitas kerja, harus bisa dipangkas dan disederhanakan tanpa menghilangkan esensi.
Bupati yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 31 Desember 2023 ini juga memberi wejangan kepada ASN yang belum lolos dalam seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama, untuk mencoba lagi di kesempatan berikutnya.
“Sabar, telaten, lama-lama ada hasil, yang telaten akan panen. Sambil ikhtiyar mengasah diri, kira-kira kelemahannya apa. Lama-lama juga lolos,”tutur Umi. (T04-Red)