SLAWI, smpantura – Bupati Tegal, Umi Azizah, melantik dan mengambil sumpah janji jabatan pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal. Pelantikan dilaksanakan di Pendapa Amangkurat, Senin (13/3) pagi.
Pejabat yang dilantik yakni, Iwan Kurniawan, menjadi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan, juga pernah menjadi camat Bojong dan camat Lebaksiu.
Kemudian melantik, Agus Sukoco menjadi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal. Agus Sukoco, sebelumnya menjabat Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, juga pernah menjabat sebagai Kabag Perekonomian dan Pembangunan Setda dan Sekretaris Inspektorat.
Selain itu , melantik Riski Risbintoro, menjadi Kepala Dinas Perindustrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tegal.
Riski Risbiantoro sebelumnya menjabat sebagai Kabag Perekonomian dan Pembangunan Setda, juga pernah menjadi Kabag Fasilitasi Penganggaran dan Kerja Sama Sekretarias DPRD Kabupaten Tegal.
Terpilihnya para pejabat yang dilantik tersebut melalui sistem seleksi terbuka. Dalam sambutannya Bupati Tegal, Umi Azizah, menyampaikan beberapa hal yang menjadi tantangan untuk diselesaikan para pejabat saat ini.
Dalam sektor pertanian, selain mengatasi persoalan klasik seperti bibit distribusi, pupuk bersubsidi, kelangkaan stok dan harga jualnya yang tinggi, juga pendayagunakaan taman teknologi pertanian.
Umi menegaskan, jangan sampai ada aset yang mangkrak, keberadaan Taman Teknologi Pertanian harus bisa bermanfaat bagi perkembangan pertanian Kabupaten Tegal berbasis teknologi. Soal lainnya adalah terkait budidaya bibit bawang putih.
”Kerja sama Pemkab Tegal dengan Bank Indonesia, harus ada kejelasan terkait komitmen dan harus ada evaluasi keseriusan pemerintah untuk membudidayakan bibit bawang putih lokal. Tantangan lain yang juga perlu solusi perlu terobosan atau inovasi adalah regenerasi masyarakat petani,” kata Umi.
Di sektor industri, penyerapan tenaga kerja diharapkan bisa secepatnya pulih kembali. Pembinaan ketenagakerjaan dan juga pendampingan di lingkungan perusahaan industri, sudah cukup baik karena ini merupakan salah satu daya tarik investasi di Kabupaten Tegal.
Sementara di bidang sosial, Umi menuturkan, dari media sosial dan aplikasi lapor bupati, masih muncul aduan masalah ketidaktepatan sasaran penerima bantuan sosial.
Untuk itu akurasi data warga miskin, diminta untuk terus diperbaiki dengan aktif melakukan pembaharuan data terpadu kesejahteraan sosial, sebagai acuan penyaluran berbagai program bantuan sosial pemerintah.
“ Bapak ibu adalah pemimpin, bapak ibu adalah leader yang akan mengawal tercapainya tujuan dan cita-cita pembangunan daerah melalui implementasi program dan kegiatan sesuai bidang urusannya masing masing. Segeralah menyesuaikan diri dan jangan lama-lama mempelajari agenda kerja organisasinya, Lakukan pergeseran bila perlu. Jangan hanya sekedar menerima apa yang sudah ada. Harus ada keberanian untuk mengawali perubahan yang lebih baik. Kawal betul proses perubahan itu di dalamnya dan bekerja harus berorientasi pada hasil,” pesan Umi. (T04-Red)