Brebes  

Cegah Abrasi Pantai, PLN Rehabilitasi Mangrove di Kaliwlingi Brebes

BREBES, smpantura – Sebagai wujud keberhasilan 5 tahun transformasi BUMN, PLN secara konsisten turut serta dalam program pelestarian lingkungan. PLN melalui Program PLN Peduli rehabilitasi mangrove di Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Selasa (27/8/2024).

Program ini merupakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dilakukan untuk penyelamatan wilayah pesisir pantai dari abrasi. Rehabilitasi berupa penanaman baru, pemeliharaan dan penyulaman mangrove yang dilaksanakan bersama-sama dengan beberapa pihak antara lain Kelompok Masyarakat Pelestari Hutan Pesisir (KMPHP) Mangrove Sari, Pemkab Brebes, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemali Jratun, Cabang Dinas Kehutanan Wilayah V.

Ketua KMPHP Mangrove Sari, Bangkit mengatakan, sebanyak 200.000 bibit mangrove di tanam untuk merehabilitasi lahan seluas sekitar 20 hektare. Selama melakukan penanaman di wilayah Pandansari Kaliwlingi tingkat keberhasilannya adalah sebesar 80 persen.

“Luasan total hutan mangrove di Kaliwlingi ada 445 hektare ditanami dari tahun 2004 hingga 2024. Selama 20 tahun, kami menanam tingkat keberhasilannya sangat tinggi sekitar 80 persen. Hal ini ditentukan oleh beberapa faktor seperti kualitas bibit mangrove, kualitas air, udara, tanah, gelombang laut dan hal teknis lainnya,” tutur Bangkit.

Dijelaskan, Desa Kaliwlingi Dusun Pandansari merupakan lahan konservasi percontohan untuk membentuk ekosistem mangrove yang baik. Dimana di beberapa titik terjadi abrasi oleh arus laut sejak tahun 1963 sampai 2009 seluas 812 hektare. Namun tempat lainnya seperti di muara Sungai Pemali terdapat sedimentasi yang lama kelamaan menjadi tanah timbul dan memungkinkan untuk menjadi lahan tumbuh mangrove baru.

Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tegal, Aditya Darmawan mengatakan, PLN berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial baik terhadap lingkungan juga terhadap masyarakat. Program rehabilitasi ini merupakan program berkelanjutan PLN Peduli sejak tahun 2023 yang bekerjasama dengan berbagai pihak dan telah menanam sebanyak 100.000 bibit mangrove. Pada tahun 2024, program ini dilanjutkan dengan menanam kembali 100.000 bibit.

BACA JUGA :  Satpol PP Brebes Bentuk Sekretariat PPNS, Optimalisasi Penegakan Perda

“Sebelum terjadinya abrasi, sangat perlu dilakukan pencegahan dengan penanaman mangrove. Program ini dilakukan berkelanjutan dengan monitoring evaluasi yang kosisten diharapkan kedepan lingkungan pantai utara terhindar dari abrasi,” tambah Aditya.

Perwakilan BPDAS Pemali Jratus, Rusiman mengungkapkan, BPDAS dan CDK Wilayah V rutin melakukan pendampingan kepada kelompok masyarakat. “Kami dari BPDAS dan CDK V dalam hal ini memberikan pendampingan dengan perencanaan pembuatan rancangan teknis selanjutnya mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat untuk ikut serta mensukseskan program. Penanaman ini ada beberapa pola berbeda yaitu di daerah pantai dan dekat tambak dimana pola tersebut juga menentukan jenis mangrove yang sesuai,” ungkap Rusiman.

Ditambahkan, Program TJSL Rehabilitasi Mangrove ini memberikan dampak positif yaitu bagi masyarakat dan lingkungan dimana bagi masyarakat akan merasakan lingkungan yang asri dan lestasi tanpa khawatir ancaman rob dan abrasi. Selain itu, juga myasarakat sekitar bisa memberdayakan hutan mangrove ini sebagai obyek wisata mangrove, membuat olahan makanan dan membuat pewarna batik dari buah mangrove. Sedangkan dampak bagi lingkungan proses abrasi bisa dicegah dengan munculnya hamparan hutan baru yang membentuk suatu kawasan ekosistam baru dimana banyak satwa laut seperti ikan, kepiting, burung laut akan menjadikan hutan mangrove ini sebagai habitatnya.

error: