Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tegal, Aditya Darmawan mengatakan, PLN berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial baik terhadap lingkungan juga terhadap masyarakat. Program rehabilitasi ini merupakan program berkelanjutan PLN Peduli sejak tahun 2023 yang bekerjasama dengan berbagai pihak dan telah menanam sebanyak 100.000 bibit mangrove. Pada tahun 2024, program ini dilanjutkan dengan menanam kembali 100.000 bibit.
“Sebelum terjadinya abrasi, sangat perlu dilakukan pencegahan dengan penanaman mangrove. Program ini dilakukan berkelanjutan dengan monitoring evaluasi yang kosisten diharapkan kedepan lingkungan pantai utara terhindar dari abrasi,” tambah Aditya.
Perwakilan BPDAS Pemali Jratus, Rusiman mengungkapkan, BPDAS dan CDK Wilayah V rutin melakukan pendampingan kepada kelompok masyarakat. “Kami dari BPDAS dan CDK V dalam hal ini memberikan pendampingan dengan perencanaan pembuatan rancangan teknis selanjutnya mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat untuk ikut serta mensukseskan program. Penanaman ini ada beberapa pola berbeda yaitu di daerah pantai dan dekat tambak dimana pola tersebut juga menentukan jenis mangrove yang sesuai,” ungkap Rusiman.
Ditambahkan, Program TJSL Rehabilitasi Mangrove ini memberikan dampak positif yaitu bagi masyarakat dan lingkungan dimana bagi masyarakat akan merasakan lingkungan yang asri dan lestasi tanpa khawatir ancaman rob dan abrasi. Selain itu, juga myasarakat sekitar bisa memberdayakan hutan mangrove ini sebagai obyek wisata mangrove, membuat olahan makanan dan membuat pewarna batik dari buah mangrove. Sedangkan dampak bagi lingkungan proses abrasi bisa dicegah dengan munculnya hamparan hutan baru yang membentuk suatu kawasan ekosistam baru dimana banyak satwa laut seperti ikan, kepiting, burung laut akan menjadikan hutan mangrove ini sebagai habitatnya.