SLAWI, smpantura – Guna mencegah terjadinya penumpukan sampah di Pasar Bawang, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Kabupaten Tegal akan menutup akses pembuangan sampah TPS Pasar Bawang dari pihak luar dan meminta kerja sama pengelola pasar untuk melakukan pengawasan sehingga tidak sembarang orang bisa membuang sampahnya di pasar bawang.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Kabupaten Tegal Dian Arryadi saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (11/4/2025).
Menurut Dian, volume sampah di Pasar Bawang, Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal melonjak drastis pasca lebaran. Selain berasal dari pembuangan sampah warga desa sekitar pasar juga tidak sedikit dari warga pedagang maupun pembeli yang sengaja membawa sampah dari rumah dibuang di tempat sampah pasar.
“Beberapa kali kami mendapat laporan dari pasar kalau ada warga desa yang membuang sampahnya di pasar, tidak di TPS, termasuk warga pedagang dan pembeli juga nitip sampahnya di pasar,” ungkap Dian.
Masalah sampah di Pasar Adiwerna yang juga dikenal Pasar Bawang mendapat perhatian Bupati Tegat Ischak Maulana Rohman. Dengan mengerahkan bego loader dan truk pengangkut sampah dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), sampah yang menggunung di Pasar Adiwerna diangkut dan dibuang ke TPS di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna. “Pengangkutan sampah berlangsung tiga hari sampai 12 April 2025,” ujarnya.
Dian menuturkan, hari pertama pengangkutan , sampah yang diangkut 12 rit atau sekitar 60 ton dan hari ini kita siapkan 10 rit,” ujar Dian.
Sebelumnya, saat melakukan inspeksi pada hari Kamis (10/4/2025) lalu, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menuturkan penumpukan sampah yang terjadi saat libur lebaran kemarin tidak hanya berasal dari warga pedagang pasar, tapi juga tidak sedikit dari warga yang bukan pedagang pasar ikut membuang sampahnya di dalam pasar.
Ischak juga menyampaikan pesan agar warga Kabupaten Tegal lebih bijak mengelola sampahnya dan tidak membuang sampahnya sembarangan, apalagi di dalam area pasar.
Ditemui secara terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal Imam Rudy Kurnianto menyetujui rencana penutupan akses tempat pembuangan sampah Pasar Adiwerna dari pihak luar supaya lebih terkendali. Langkah ini diharapkan bisa menekan volume sampah di dalam pasar.
Ditanya soal rencana perbaikan Pasar Adiwerna, Rudy mengungkapkan pihaknya telah melakukan sejumlah upaya seperti perbaikan saluran drainase di luar pasar tahun 2024 lalu senilai Rp176 juta.
Tahun ini akan dilanjutkan pembuatan saluran drainase di dalam area pasar yang masuk dalam paket perbaikan pasar senilai Rp800 juta. Perbaikan ini pasar ini mencakup pekerjaan pemasangan paving, perbaikan atap, hingga peninggian lantai pasar.
“Mudah-mudahan lancar, InsyaAllah pertengahan tahun ini sudah bisa realisasi pekerjaannya,” harapnya.
Rudy menambahkan, permasalan lain juga datang dari eksternal pasar. Menurutnya ada sekitar 226 pedagang Pasar Adiwerna yang tidak resmi. Hal ini membuat kondisi pasar tidak kondusif hingga banyak penjual yang berdagang di badan jalan.
“Dari 426 pedagang di Pasar Adiwerna dan Banjaran, 226 diantaranya adalah pedagang yang tidak resmi. Seharusnya ada tempat untuk mewadahi mereka, namun ini juga perlu waktu,” ungkap Rudy.
Sebelumnya pada H-7 hingga H+3 Lebaran Idul Fitri pihaknya telah berupaya maksimal mengamankan badan jalan agar tidak dipakai pedagang berjualan. Langkah ini cukup berhasil, meski masih saja ada warga pembeli yang maunya berbelanja di badan jalan.
Untuk itu ia berharap ada kerja sama lintas sektor antara Dinas Perhubungan, DPUPR dan DLH agar lingkungan Pasar Adiwerna kondusif.
“Mudah-mudahan setelah perbaikan pasar selesai warga pedangan bisa kembali berjualan di dalam pasar dengan aman dan nyaman,” tuturnya. **