Slawi  

Cerita Dibalik Uji Petik Coklit, Bawaslu Jalan Kaki Hingga Lereng Gunung Slamet

SLAWI, smpantura – Bawaslu Kabupaten Tegal melakukan uji petik Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data Pemilukada 2024. Uji petik yang dilakukan Bawaslu untuk memastikan pemilih telah dicoklit itu, hingga ke kaki Gunung Slamet. Dukuh Kaliampel, Desa Wotgalih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Senin (15/7).

“Kami harus jalan kaki menuju Dukuh Kaliampel. Hanya dihuni 2 kepala keluarga (KK) dari 2 rumah. Di situ jumlah pemilihnya hanya tiga orang,” kata Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Kabupaten Tegal, Sri Anjarwati MKom, di kantornya, Jumat (19/7).

Anjarwati menjelaskan, tujuan uji petik Bawaslu, yakni untuk mengetahui apakah ada KK sudah dicoklit tetapi tidak ditempel stiker atau belum dicoklit tetapi sudah ditempel stiker.

“Jika ditemukan itu, pengawas akan menyampaikan saran perbaikan kepada KPU,” ujarnya.

Menurutnya, untuk menuju ke Pedukuhan Kaliampel ini, memang cukup jauh. Rombongan dari Bawaslu tidak bisa menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua. Sehingga mereka harus rela jalan kaki menembus ladang jagung dan perbukitan.

BACA JUGA :  PSI Kabupaten Tegal Targetkan 90 Persen Suara untuk Ahmad Luthfi-Taj Yasin dan Ischak-Kholid

“Kita jalan kaki karena tidak bisa dilalui kendaraan roda dua,” ucapnya.

Selain di pedukuhan tersebut, Anjar juga melakukan uji petik di wilayah perbatasan Kabupaten Tegal dengan Kabupaten Brebes. Tepatnya di ujung barat Desa Sidakaton Kecamatan Dukuhturi. Pihaknya juga melakukan uji petik terhadap kaum disabilitas untuk memastikan pencoklitan tersebut.

“Kita juga mendatangi teman-teman disabilitas, apakah mereka sudah tercoklit oleh Pantarlih apa belum,” ucapnya.

Anjar berharap, petugas Pantarlih harus benar-benar melakukan pencoklitan data pemilih KPU yang merupakan hasil sinkronisasi DP4+DPT Pemilu terakhir dengan dokumen pemilih atau warga.

“Semoga pencoklitan ini benar-benar valid,” tutupnya. (T05_Red)

error: