BREBES, smpantura – Salah satu warga terdampak bencana tanah bergerak di Dukuh Limbangan, Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Brebes, adalah Kendi Purwanto.
Rumahnya rusak berat sehingga ia bersama keluarga mengungsi. Ironisnya, Kendi sedang mempersiapkan hajatan pernikahan anaknya, bulan depan.
“Rencananya bulan depan, atau 10 hari setelah lebaran, kami akan menggelar hajatan pernikahan anak. Tapi sekarang rumah rusak parah,” kata Kendi.
Akibat pergerakan tanah, seluruh lantai keramik rumah Kendi mengelupas. Sebagian diantaranya pecah. Sementara dinding rumah dari papan jebol. Pondasi rumah juga bergeser sehingga rawan roboh.
Menurut Kendi, bencana itu terjadi dua kali. Pertama pada Minggu (25/2). Empat hari berselang, atau Kamis (29/2), bencana kembali terjadi. Lebih parah dari sebelumnya.”Pada hari Kamis itu, setelah hujan, sekitar pukul 19.00, ada suara ceklek ceklek begitu. Ternyata ada keramik lantai yang pecah. Banyak yang pecah, saya dan keluarga langsung mengungsi,” katanya.
Menyusul musibah tersebut, Kendi mengaku belum tahu harus berbuat apa terkait rencana hajatan pernikahan anaknya. Padahal segala sesuatunya sudah dipersiapkan.”Bingung Mas, belum tahu harus bagaimana. Harapan saya sih pemerintah bisa segera kasih solusi penanganan bencana ini,” ujannya.
Kades Sridadi, Sudiryo mengatakan, data sementara, jumlah rumah rusak akibat pergerakan tanah mencapai 70 unit. Dari jumlah tersebut, 35 rumah diantaranya rusak parah. Sementara jumlah pengungsi mencapai 149 warga. Mereka mengungsi ke gedung balai latihan kerja, pondok pesantren dan rumah masing masing kerabatnya.(T06_Red)