BATANG, smpantura – Pengembangan diri melalui pelatihan, merupakan salah satu yang efektif, dalam meningkatkan kompetensi yang nantinya bisa dipakai untuk bekerja atau berwirausaha.
Pelatihan bisa mengembangkan skill, atau keahlian, sehingga dapat mencetak wirausaha tangguh.
“Misalnya yang sebelumnya tidak mengerti pembuatan roti, setelah pelatihan bisa mengetahui caranya. Sehingga memiliki keahlian membuat roti,”ujar Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, usai membuka pelatihan keterampilan, berbasis unit kompetensi Tahap 2.
Sumber anggaran dari Dana Bagi Hasil Cengkeh Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2023 di Aula Disnaker belum lama ini.
Dia menuturkan, setelah setelah lulus pelatihan tidak harus bekerja di perusahaan saja. Tapi bisa mengembangkan usaha sendiri, di rumah seperti membuat katering dan membuka salon dan lainnya.
Adanya pelatihan ini, bisa menambah ilmu, pengetahuan, dan teori serta praktek-praktek, yang dilatih para peserta supaya muncul keterampilan sesudah pelatihan.
“Tinggal bagaimana ke depan peserta mengembangkan ide, contohnya membuat katering kecil-kecilan berawal dari pesanan tetangga dahulu dibikin makanan yang enak. Nantinya tetangga akan menyebarluaskan dan berkembang semakin sukses yang penting jangan malas-malasan,”tutur Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki.
Kepala Disnaker Kabupaten Batang, Rakhmat Nurul Fadilah menuturkan, pelatihan diikuti peserta ada 48 orang, terbagi tiga program yakni tata kecantikan, pangkas rambut, dan tata boga.
Sasaran pelatihan keluarga buruh pabrik rokok PT MPS Tulis Batang, petani atau buruh tani tembakau dan keluarganya, serta masyarakat Kabupaten Batang.
“Berdasar data di Balai Latihan Kerja (BLK), rata-rata hasil pelatihan selama ini sebanyak 65 persen berhasil, seperti membuka usaha sendiri ada 25 persen dan masuk dunia kerja 40 persen. Sisanya 35 persen mereka belum melaporkan apakah diterima kerja atau membuka kerja sendiri,” ujarnya. (P02-Red)
