CKG Sekolah di Salatiga Didominasi Gigi Berlubang dan Batuk Pilek

Program CKG tidak hanya menyasar masyarakat di pedesaan tetapi juga anak-anak usia 7 tahun ke atas di sekolah-sekolah. Hal ini untuk mengefektifkan deteksi dini masalah kesehatan yang dihadapi oleh anak-anak sehingga dapat dilakukan langkah tindak lanjut dengan cepat.

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, capaian CKG di Jawa Tengah sebanyak 10.878.489 jiwa. Kegiatan tersebut juga diintegrasikan dengan Program Speling (dokter spesialis keliling). Di mana Speling sampai 5 November 2025 sudah menjangkau 722 desa dengan total sasaran 73.813 jiwa.

Di samping itu, Speling juga sudah dilakukan di instansi pendidikan. Misalnya di Universitas Diponegoro dan beberapa perguruan tinggi lain yang sudah bekerja sama dengan Pemprov Jateng.

Di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) kita sudah dilakukan di hampir seluruh sekolah yang ada di bawah kewenangan pemerintah provinsi.

“Speling dan CKG di Jawa Tengah sudah 10 juta lebih masyarakat terlayani. Ini bentuk kehadiran negara untuk memberikan pelayanan kesehatan paripurna sampai tingkat desa,” kata Gubernur Ahmad Luthfi beberapa waktu lalu.

BACA JUGA :  Aduan Warga Langsung Direspons, Bantuan Gubernur Tiba di Tengah Banjir Semarang

Terdapat 13 unit mobil layanan kesehatan terdiri atas 7 unit di RSUD Prov Jateng, 1 Unit di Dinkes Prov Jateng, 1 Unit milik Pemkab Cilacap, 1 Unit milik Pemkab Rembang, 1 Unit milik Pemkab Blora, 1 Unit milik Pemkab Wonogiri, dan 1 Unit di RS Mutiara Bunda Kab Brebes guna mendukung Speling dan CKG di Jawa Tengah.

Speling yang dilakukan di Jawa Tengah juga terintegrasi dengan program TB Express untuk skrining penyakit tuberkulosis yang menjadi prioritas nasional.

“Untuk TB, kita sudah periksa sekitar 5 juta masyarakat. Speling juga kami turunkan dokter spesialis paru,” ujarnya. (**)

error: