SLAWI, smpantura – Persaingan para penyanyi dangdut lokal atau biduan, khususnya di wilayah Bregas (Brebes, Tegal dan Slawi) sangat ketat.
Tak hanya soal suara dan penampilan, tapi juga persaingan harga manggung. Namun demikian, mereka tetap menjalin silaturahmi antarbiduan yang ikut dalam wadah Perkumpulan Artis Seniman Tegal Integrasi (PASTI) Bregas.
Silaturahmi antarbiduan rutin dilakukan yang terbalut dalam Hahal Bihalal PASTI Bregas yang diadakan di RM Dji-toe Adiwerna, Kabupaten Tegal, Minggu (4/5/2025).
Kegiatan yang bertemakan “Dengan Semangat Gotong Royong untuk Mempererat Tali Silaturrahmi, Demi Terciptanya Kerukunan Antar Warga PASTI Bregas” itu, dihadiri sekitar 150 anggota PASTI yang terdiri dari biduan, pemain musik dan seniman musik lainnya. Halal bihalal PASTI tak hanya sekedar saling maaf-maafan, tapi juga ada banyak door prize yang dibagikan, dari mulai alat-alat rumah tangga, alat-alat elektronik hingga door prize menarik lainnya.
Ketua PASTI Bregas, Adi Dwi Kisnaeni mengatakan, perkumpulan para artis dan pemain musik di wilayah Pantura barat, merupakan wadah untuk menjalin silaturahmi.
PASTI Bregas yang berdiri sejak 11 tahun lalu itu, juga telah banyak membantu anggota PASTI yang tengah terkena musibah. Kendati tidak belum maksimal, namun kehadiran PASTI telah memberikan sedikit perhatian bagi biduan dan pemusik di wilayah Pantura barat.
“Oleh karena itu, kami berharap agar anggota bisa meningkatkan kepedulian sosial antar sesama warga seni PASTI Bregas,” harap pria yang akrab disapa Adi Genta itu.
Tidak hanya antarsesama anggota, tambah dia, PASTI Bregas juga sudah banyak membantu masyarakat yang membutuhkan. Terutama, saat ada warga yang terkena bencana alam.
PASTI Bregas hadir untuk menggalang dana dengan live musik di jalan-jalan. Para biduan dan pemusik secara sukarela meluangkan waktunya untuk penggalangan dana.
“Kegiatan sosial harus terus ditingkatkan, karena PASTI Bregas juga salah satunya didirikan untuk membantu masyarakat,” pungkasnya. **
