Slawi  

Dengan Weskini Setor Sampah Menjadi Lebih Mudah, Dapat Ditukar Pulsa dan Token Listrik

SLAWI, smpantura – Kegiatan memilah sampah anorganik dan organik terus digalakan di masyarakat. Selain untuk menjaga bumi, kegiatan tersebut juga bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat.

Untuk memudahkan masyarakat menjual sampah anorganik, sebuah aplikasi penjemputan sampah telah hadir di Kabupaten Tegal. Aplikasi tersebut adalah Weskini.

Aplikasi yang dibuat oleh PT Weskini Lestari Indonesia, asal Kabupaten Tegal ini, sejak dua minggu lalu sudah dapat diunduh di Play Store.

CEO PT Weskini Lestari Indonesia, Trias Setiaji didamping Komisaris Utama, Yan El Rizal Unzilatirrizqi dan Komisaris, Bayu Widiyanto mengenalkan aplikasi Weskini di Kantor PT Kasyr, Co-Working Space Trasa Slawi, Selasa (7/2).

“Aplikasi Weskini adalah aplikasi penjemputan sampah. Biasanya kan orang malas gerak untuk sekedar menyetor sampah ke pengepul. Solusinya kita lakukan penjemputan ke tempat customer. Sampah yang disetorkan dapat ditukar dengan uang pulsa, token listrik dan sebagainya,”jelas Trias Setiaji.

Menurut Trias, saat ini setidaknya sudah ada 55 customer yang merasakan manfaat penggunaan aplikasi Weskini. Diantaranya customer yang tinggal di wilayah Lebaksiu dan Adiwerna.

Selain kemudahan akses, Weskini juga menawarkan sejumlah manfaat. Customer bisa mengetahui harga berbagai jenis sampah anorganik, yang ditawarkan Weskini.

“Semua harga sudah terpampang di aplikasi, harganya lebih jelas,”sebutnya.

Trias menuturkan, pihaknya bekerjasama dengan sejumlah mitra untuk menjemput sampah atau menerima sampah dari customer.

Bagi yang berminat menjadi mitra Weskini, dapat mendaftar melalui aplikasi. Ada mitra pengepul atau mitra perorangan.

BACA JUGA :  Puluhan Baliho Bacapres Dirusak, PKB Lapor Bawaslu

Aplikasi Weskini telah melakukan perjanjian kerjasama dengan dompet digital Keeping, yang terintegrasi dengan aplikasi Lokapasar UMKM Bangkit.

Dengan kerjasama yang dilakukan, pembayaran sampah menggunakan dompet digital Keeping.

Selain lebih mudah dan praktis, hal ini dilakukan untuk mencegah peredaran uang palsu.

Trias menambahkan, untuk menggunakan aplikasi Weskini , pengguna dapat memulai dengan mengunduh aplikasi di Play Store.

Selanjutnya melakukan registrasi, dengan menggunakan google akun. Selanjutnya, dapat memilih pickup atau drop off .

“Pickup berarti sampah kita jemput ke tempat customer berada, sesuai dengan waktu yang ditentukan customer. Sedangkan bila memilih drop off , customer membawa sampah ke pengepul yang menjadi mitra Weskini,” jelasnya.

Sementara itu, CEO UMKM Bangkit , Rama Sahid menyampaikan, bersama dengan PT Weskini Lestari Indonesia, pihaknya bersinergi membangun ekosistem digital di Tegal.

“Weskini yang konsen terhadap lingkungan, mengelola sampah menjadi hal bermanfaat. Adapun , pembayaran sampah dari customer dilakukan secara digital, dengan dompet digital Keeping,”jelas Rama usai menandatangani perjajian kerjasama, dengan PT Weskini Lestari Indonesia.

Diciptakannya aplikasi Weskini, kata Rama, sekaligus mengedukasi masyarakat akan manfaat memilah sampah dan transaksi digital agar terhindar dari uang palsu.

Menurut Rama, dengan banyaknya pelaku UMKM, Weskini memiliki pasar sangat besar.

“Pelaku UMKM yang sebagian besar memproduksi makanan, memiliki sampah kardus dan kemasan yang tidak dipakai,”sebutnya. (T04-Red)

error: