Lebih lanjut Nurohim mengungkapkan, di samping persoalan drainase dan jembatan, Pemerintah Desa Lemahabang juga memperhatikan sektor pendidikan. Bahkan, setiap tahun melalui anggaran desa di alokasikan untuk program anak putus sekolah. Besarannya Rp 15 juta per anak, dengan sasaran anak putus sekolah agar bisa melanjutkan melalui program kejar paket.
“Kami mengalokasikan untuk 10 anak setiap tahunnya. Terutama, anak putus sekolah dari kalangan kurang mampu. Harapan kami melalui program ini SDB di Lemahabang juga meningkat,” pungkasnya. (**)


