Slawi  

Desa Prupuk Utara Bentuk Desa Tangguh Bencana

SLAWI, smpantura – Desa tangguh bencana (Destana) terbentuk di Desa Prupuk Utara, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal. Pembentukan Destana sebagai upaya melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana dari dampak yang  merugikan masyarakat serta meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya keluarga rentan dalam pengelolaan sumber daya dalam rangka mengurangi risiko bencana.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal Elliya Hidayah melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Tegal Solikhin mengatakan, dibentuknya Destana juga bertujuan meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana (PRB).

Disamping itu, pembentukan Destana untuk meningkatkan kapasitas pemerintah desa dalam memberikan dukungan sumber daya dan teknis bagi pengurangan risiko bencana, meningkatkan kerjasama antara pemangku kepentingan dalam pengurangan risiko bencana.

“Terbentuknya Destana di Desa Prupuk Utara merupakan satu bentuk komitmen bersama dalam upaya pengurangan risiko bencana (PRB) dan penanggulangan bencana (PB),”tutur Solikhin, Rabu (31/7/2024).

BACA JUGA :  Rusak Sejak 2020, Pembangunan Jalan Alternatif ke Bumijawa Melalui Sumbaga Belum Tuntas

Solikhin menyebutkan, urusan bencana adalah urusan bersama sehingga upaya PRB  dan PB dapat terorganisir, terpadu, terukur, terencana, cepat dan tepat. Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi Pemerintah Desa Prupuk Utara yang telah mengalokasikan anggaran kebencanaan menjadi bagian yang diprioritaskan.

Terbentuknya Destana Desa Prupuk Utara didanai APBDes Prupuk Utara tahun 2024

Serangkaian kegiatan dilaksanakan pada kegiatan pembentukan Destana.

Dimulai dengan pembukaan pada Senin (29/7), penyampaian materi diantaranya konsep dasar penanggulangan bencana-pengurangan risiko bencana, pembentukan forum pengurangan risiko bencana (FPRB) desa dan diakhiri dengan simulasi penanggulangan darurat bencana pada Rabu (31/7).

Adapun kegiatan tersebut diikuti 40 orang,  terdiri atas unsur pemerintah desa , Badan Pemusyawaatan Desa (BPD) , RT/RW, TP PKK, masyarakat terdampak, tokoh masyarakat, pelaku usaha, tenaga pendidikan, tenaga kesehatan,  karang taruna dan kelompok tani Desa Prupuk Utara.(T04-red)

error: