Slawi  

Dewan Kebudayaan Gelar Lomba Dongeng Bahasa Tegalan dan Permainan Tradisional

SLAWI, smpantura – Dewan Kebudayaan Kabupaten Tegal bersama Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Kementerian Kebudayaan RI menggelar lomba dongeng bahasa Tegalan dan permainan tradisional pada Agustus hingga September 2025.

Dalam konferensi pers di sekretariat Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKDKT) Kompleks Gedung Rakyat Slawi pada Kamis (21/8/2025), Ketua DKDKT Ki Haryo Susilo Enthus Susmono mengatakan bahwa DKDKT berkolaborasi dengan BPK Wilayah X untuk mengusung tema semangat pelestarian bahasa dan permainan tradisional serta memperkuat identitas budaya lokal.

“Festival Permainan Rakyat yang akan berlangsung di Lapangan Pemkab Tegal pada 27–28 Agustus 2025,” kata dalang kondang asal Kabupaten Tegal itu.

Festival ini, kata dia, akan menampilkan berbagai lomba permainan tradisional seperti egrang estafet, dan gobak sodor. Peserta berasal dari tingkat SD, SMP, hingga SMA putra-putri se-Kabupaten Tegal. Festival Permainan Tradisional digelar untuk memeriahkan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI sebagai media edukasi untuk menanamkan semangat kebersamaan, sportivitas, serta memperkenalkan kembali tradisi lokal kepada generasi muda.

“Agenda kedua adalah Lomba Dongeng Bahasa Tegal yang akan digelar pada 16–18 Oktober 2025,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan, Lomba Dongeng Bahasa Tegalan dalam rangka Bulan Bahasa, diperuntukkan bagi guru TK, SD, serta pelajar tingkat SMP di Kabupaten Tegal. Sementara itu, dongeng yang diperlombakan harus memenuhi Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK), diantaranya bahasa, tradisi lisan, permainan tradisional, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional dan lainnya.

BACA JUGA :  Ribuan Pengunjung Padati Guci

“Total hadiah puluhan juta rupiah,” katanya.

Melalui lomba ini, lanjut dia, DKDKT bersama BPK Wilayah X berupaya menumbuhkan kebanggaan terhadap Bahasa Tegal atau yang dikenal dengan Bahasa Panginyongan. Kegiatan ini juga untuk mendorong terbentuknya Perda tentang Kemajuan Kebudayaan dan bahasa Tegalan masuk dalam pelajaran muatan lokal di sekolah.

“Kegiatan ini menjadi ikhtiar bersama untuk menjaga dan merawat kebudayaan lokal agar tetap dicintai masyarakat,” ujar Ki Haryo.

Ki Haryo menegaskan, kolaborasi tersebut langkah strategis untuk memperkuat identitas kultural Kabupaten Tegal.

“Kami harap dengan adanya festival dan lomba dongeng ini, masyarakat khususnya generasi muda semakin memiliki kebanggaan terhadap bahasa daerah dan tradisi leluhur yang sarat nilai kebersamaan,” bebernya.

Pamong Budaya BPK Wilayah X Kementerian Kebudayaan RI, Juniar menuturkan, Lomba Dongeng Bahasa Tegalan merupakan salah satu upaya untuk melestarikan budaya lisan yang menjadi kebanggaan masyarakat Tegal, yakni Bahasa Panginyongan.

“Kegiatan ini juga bertepatan dengan Hari Kebudayaan Nasional yang jatuh pada 17 Oktober yang telah ditetapkan oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon,” pungkasnya. (**)

error: