“Total hadiah puluhan juta rupiah,” katanya.
Melalui lomba ini, lanjut dia, DKDKT bersama BPK Wilayah X berupaya menumbuhkan kebanggaan terhadap Bahasa Tegal atau yang dikenal dengan Bahasa Panginyongan. Kegiatan ini juga untuk mendorong terbentuknya Perda tentang Kemajuan Kebudayaan dan bahasa Tegalan masuk dalam pelajaran muatan lokal di sekolah.
“Kegiatan ini menjadi ikhtiar bersama untuk menjaga dan merawat kebudayaan lokal agar tetap dicintai masyarakat,” ujar Ki Haryo.
Ki Haryo menegaskan, kolaborasi tersebut langkah strategis untuk memperkuat identitas kultural Kabupaten Tegal.
“Kami harap dengan adanya festival dan lomba dongeng ini, masyarakat khususnya generasi muda semakin memiliki kebanggaan terhadap bahasa daerah dan tradisi leluhur yang sarat nilai kebersamaan,” bebernya.
Pamong Budaya BPK Wilayah X Kementerian Kebudayaan RI, Juniar menuturkan, Lomba Dongeng Bahasa Tegalan merupakan salah satu upaya untuk melestarikan budaya lisan yang menjadi kebanggaan masyarakat Tegal, yakni Bahasa Panginyongan.
“Kegiatan ini juga bertepatan dengan Hari Kebudayaan Nasional yang jatuh pada 17 Oktober yang telah ditetapkan oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon,” pungkasnya. (**)

 
							

