Tegal  

Dewan Kesenian Kota Tegal Usulkan Chairil Anwar sebagai Pahlawan Nasional

Pemilihan tanggal 26 Juli sebagai waktu pelaksanaan kegiatan ini pun bukan tanpa alasan.

Tanggal tersebut bertepatan dengan hari lahir Chairil Anwar di Medan, 26 Juli 1922. Chairil wafat di Jakarta pada 28 April 1949. Acara ini juga menjadi bentuk penghormatan dan doa untuk sang penyair besar.

DKT sempat menghubungi anak satu-satunya Chairil, Evawani Allisa, yang kini tinggal di Bekasi. Namun, karena kondisi kesehatan dan usia lanjut, dia tidak dapat hadir langsung.

“Beliau sangat terharu dan berterima kasih atas apresiasi ini. Meski ingin sekali hadir, beliau menyampaikan permohonan maaf,” tutur Andi.

Yang menarik, Andi mengungkap bahwa kritikus sastra HB. Jassin, yang dikenal sebagai orang yang mengangkat nama Chairil telah lebih dulu dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya oleh pemerintah.

BACA JUGA :  Fikri Faqih Apresiasi Kemendikbud-Ristek Angkat Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

“Kini saatnya Chairil Anwar mendapatkan penghargaan tertinggi, gelar Pahlawan Nasional,” jelas Andi.

Menurutnya, puisi-puisi Chairil telah membuka jalan baru dalam sastra Indonesia. Salah satunya adalah puisi “Aku”, yang mencerminkan semangat eksistensi manusia Indonesia.

“Chairil bukan sekadar penyair, tapi juga pejuang bahasa dan kebudayaan,” tegas Andi, yang juga dikenal sebagai penyair sekaligus pemilik Galeri Sewusiji.

DKT berharap, pengusulan Chairil Anwar menjadi awal dari penghargaan lebih luas terhadap tokoh-tokoh seni dan sastra Indonesia.

“Chairil lahir di Medan dan tumbuh di Jakarta, tapi kami dari Tegal yakin ini adalah perjuangan bersama. Kebudayaan melintasi batas wilayah, etnis, agama dan golongan,” ujarnya optimistis. (**)

error: