PEMALANG, smpantura – Hingga sekarang di Kabupaten Pemalang belum ada laporan atau belum ditemukan kasus cacar monyet. Meskipun demikian Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemalang mengingatkan masyarakat untuk berhati hati dan selalu menjaga kesehatan agar tidak terinveksi penyakit Mpox atau cacar monyet.
“Kami dari Dinkes melaksanakan kebiasa memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dengan orang sakit. Hal itu karena munculnya 80 kasus penyakit cacar monyet atau Mpox positif di Indonesia yang di khawatirkan bisa terjangkit di masyarakat Pemalang,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, Yulies Nuraya, Kamis (5/9).
Ia mengatakan, pihaknya telah menerima perintah dari Kemenkes RI untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahaya penyakit Mpox atau cacar monyet itu. Ia menjelaskan dari karakteristik virusnya, Mpox dapat menular melalui partikel-partikel cairan yang masuk ke dalam tubuh sehingga masyarakat perlu waspada dengan mulai melaksanakan 3M seperti saat Covid-19.
“Kalau kasus di Pemalang kita belum ada laporan ke dinas sampai hari ini, tetapi karena di Indonesia sudah ada maka perlu diwaspadainya,” ucapnya.
Dilihat dari laman resmi infeksiemerging.kemkes.go.id gejala mpox biasanya demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit. Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam. Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.
Menilik hal itu, Bupati Pemalang Mansur Hidayat juga ikut berkomentar pihaknya akan selalu waspada dan mengikuti intruksi kemenkes RI dalam penanganan Mpox di wilayahnya. Termasuk pemberian vaksin, jika telah diedarkan oleh pemerintah maka pihaknya melalui Dinkes akan langsung menyebar para nakes untuk memberikan vaksin kepada masyarakat.
“Kita koordinasikan dengan dinkes, agar melakukan langkah-langkah antisipasi, harus dipersiapkan, kira-kira obatnya apa, mungkin vaksin atau apa.” terangnya.