SLAWI, smpantura – lambannya penanganan pemerintah terhadap SDN Kedungwungu 02, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, membuat bangunan SD tersebut nyaris ambruk.
Beberapa hari lalu, pondasi bangunan tergerus aliran Sungai Berete yang mengalir di belakang SD tersebut. Butuh penanganan cepat agar bangunan SDN Kedungwungu 02 bisa diselamatkan.
Guru Kelas 5 SDN Kedungwungu 02, Muamar mengatakan, kondisi tergerusnya pondasi bangunan kelas 5 terjadi beberapa hari lalu.
Hal itu disebabkan hujan deras yang mengakibatkan Sungai Berete meluap. Beruntung, tergerusnya pondasi bangunan tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, karena tengah libur Lebaran Idul Fitri.
“Kami akan cek ulang untuk memastikan bangunan aman untuk digunakan. Jangan sampai saat sedang mengajar, bangunan ambruk,” katanya.
Menurut dia, pondasi bangunan kelas 5 juga mengancam bangunan di sebelahnya, yakni ruang kelas 6 dan ruang guru.
Pasalnya, bangunan tersebut terdapat tiga ruangan, terpisah dengan ruang kelas 1 sampai kelas 4. Jika ruang kelas 5 ambruk, maka dua ruang kelas lainnya juga ikut ambruk.
“Kami berharap penanganan secepatnya,” pintanya.
Dijelaskan, tergerusnya tanah di lokasi tersebut sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal.
Pada tahun 2017 silam, Dikbud yang masih dinamakan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga telah melakukan pengecekan dan pengukuran. Saat ini, rencana akan dibuat benteng untuk menanggulangi gerusan air Sungai Berete.
“Kepala sekolah sudah melaporkan kejadian ini ke Koordinator Wilayah Kecamatan (KWK) Dikbud Jatinegara. Semoga segera ditangani,” harapnya.