Slawi  

Dibutuhkan Kebersamaan dan Inovasi Dalam Pengelolaan Museum dan Cagar Budaya

Wakil Kepala Museum dan Cagar Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI Pustanto, menerangkan bahwa kunci keberhasilan Museum dan Cagar Budaya adalah kebersamaan dan inovasi.

Ia menganggap tanpa adanya inovasi, ide kreativitas, kerja yang baik maka sosialisasi tentang Museum dan Cagar Budaya tidak akan membuahkan hasil maksimal.

Pustanto berharap, tata kelola yang sudah ada, bisa membawa perubahan yang signifikan untuk bisa bertarung di tataran Internasional khususnya bidang museum dan cagar budaya.

Terkait anggaran, pihaknya sudah menyiapkan. Seperti saat pembangunan Museum Situs Semedo. Pihaknya sudah menyiapkan semuanya, dan rencananya setelah jadi, museum tersebut diserahkan kepada Pemkab Tegal.

Namun, setelah dilalukan pergitungan biaya untuk pengelolaan, perawatan, dan lain-lain Pemkab Tegal belum siap, sehingga museum tersebut masih ditangani pihaknya.

BACA JUGA :  410 H Lahan KPH Balapulang Ditanami Tebu

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal Pembayun Sulistyorini menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi Museum dan Cagar Budaya oleh Kemendikbudristek RI bersama Komisi X DPR RI.

Terlebih di Kabupaten Tegal , sesuai pelestarian dan pengelolaan Cagar Budaya Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 dan Perda nomor 11 tahun 2022 tentang hal yang sama, ditambah Keputusan

Bupati tentang penetapan benda Cagar Budaya, terdapat 33 Cagar Budaya baik benda bergerak maupun tidak bergerak.

Diantaranya ada 17 makam bersejarah dan yang lebih banyak berupa bangunan bersejarah.

Pembayun menuturkan, Pemkab Tegal berkomitmen untuk melakukan pelestarian cagar budaya yang ada dan sudah terdata.

error: