BREBES, smpantura – Pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban tanah gerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Brebes, terus dikebut. Hingga Kamis (8/5), progres fisik baru mencapai lebih dari 30 persen.
Padahal, hunian ini ditargetkan rampung dan bisa ditempati pada 16 Mei 2025, sebagaimana disampaikan Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengunjungi lokasi pengungsian pekan lalu.
Huntara ini akan menjadi tempat tinggal sementara warga terdampak, sambil menunggu relokasi ke wilayah yang lebih aman.
Sebanyak 130 unit huntara dibangun oleh pihak ketiga di atas lahan milik desa seluas 400 meter persegi, tepat di depan Kantor Desa Mendala.
Kepala Desa Mendala, Muhammad Basori, mengatakan, seluruh unit dibagi dalam tujuh blok.”Masing-masing unit berukuran 3×6 meter, dilengkapi satu kamar dan ruang keluarga. Dapur umum dan MCK dibangun terpisah di tiap blok agar nyaman digunakan bersama,” jelasnya.
Struktur bangunan huntara menggunakan rangka baja ringan, atap galvalum, lantai semen, dan dinding dari calsiboard.“Targetnya pertengahan Mei ini selesai,” imbuh Basori.
Bencana tanah gerak sejak 17 April 2025 telah melanda empat pedukuhan di Desa Mendala. Yaitu Karanganyar, Babakan, Cupangbungur, dan Krajan.
Sebanyak 569 jiwa terdampak. Sebanyak 444 warga terpaksa mengungsi ke tenda-tenda darurat. Selain merusak 120 rumah secara berat dan belasan lainnya rusak sedang, bencana juga memutus akses jalan dan merusak lahan pertanian.
Warga berharap pembangunan ini rampung tepat waktu, agar bisa segera keluar dari tenda-tenda pengungsian dan mulai menata kembali kehidupan yang sempat porak-poranda. **