SLAWI, smpantura – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal menggelar Pasar Tani 2024 di halaman kantor dinas setempat, Rabu (23/10/2024).
Melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian bekerjasama dengan Perum Bulog menyediakan beras, minyak goreng dan gula pasir dengan harga jual lebih murah dibanding di pasaran.
Berbagai produk pertanian dari petani milenial dan produk pertanian unggulan kecamatan juga dipamerkan pada acara tersebut. Diantaranya madu, susu kambing, melon, sayur-mayur, ternak kelinci, minuman dan makanan olahan. Ada pula produk fashion batik ciprat dan ecoprint.
Pada acara itu juga dilakukan penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian kepada empat kelompok tani, pencanangan gerakan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal dan penyerahan bibit cabai dan penanaman bibit cabai oleh Pj Bupati Tegal Agustyarsyah.
Penanaman bibit cabai didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal Marwadi, Kepala Dinas KPTan Agus Sukoco, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Imam Rudy Kurnianto dan Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Nurhapid Junaedi.
Kepada Dinas KPTan Agus Sukoco menyampaikan Pasar Tani 2024 dilaksanakan guna membantu masyarakat dan petani yang saat ini dihadapkan dengan kenaikan harga pangan dan penurunan hasil produksi petani.
“Dalam rangka pengendalian inflasi, hari ini diadakan pasar tani yang didalamnya ada Gerakan Pangan Murah, pameran produk unggulan tiap kecamatan, pameran produk pertanian petani milenial, Gerakan Tanam Cabai dan pencanangan gerakan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal,” jelas Agus.
Agus menyebutkan, penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal harus mulai digalakkan. Masyarakat harus dibiasakan mengonsumsi makanan non beras. Tingginya permintaan beras yang tak didukung dengan produksi memicu terjadinya kenaikan harga.
“Melalui surat edaran Pj Bupati kepada kepala OPD bisa ditindaklanjuti, saat mengadakan kegiatan, snaknya lebih banyak berbahan non terigu dan non beras,”tutur Agus.
Kegiatan tersebut, lanjut Agus bertujuan mempromosikan produk olahan pangan lokal. Selain itu sebagai media pemasaran produk petani milenial.
“Pemkab Tegal melalui program Wirausaha Pemuda menghasilkan pemuda-pemuda yang mandiri di sektor pertanian,”sebutnya.
Kegiatan ini diharapkan meningkatkan akses pasar bagi komoditi di Kabupaten Tegal, meningkatkan semangat dan ketertarikan petani milenial untuk lebih berkembang terjun di sektor pertanian.
Kemudian stabilitas pasokan dan harga pangan pokok strategis di tingkat produsen dan konsumen serta meningkatnya akses pangan bagi masyarakat dengan harga terjangkau.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal Marwadi menyebutkan,berdasarkan data inflasi Kota Tegal bulan September 2024 tercatat inflasi 0,13 persen dari 0,1 persen secara month to month dan secara tahunan tercatat 2,03 persen dari sebelumnya 2,13 persen secara year on year.
Pihaknya menyambut baik Pasar Tani ,karena harga hortikultura saat ini turun dibawah break even point (BEP) sehingga petani menjerit tidak bisa menjual diatas BEP.
“Bank Indonesia memberikan subsidi rata-rata Rp 2.000 per kilogram kepada masyarakat untuk membeli bahan-bahan yang ada di Pasar Tani seperti beras, bawang merah, cabai dan sebagainya.
Mudah-mudahan subsidi yang kami berikan bisa membantu masyarakat di Kabupaten Tegal,” tutur Marwadi.
Pj Bupati Tegal Agustyarsyah mengapesiasi kegiatan Pasar Tani 2024 yang merupakan Pasar Tani ketiga kali yang dilaksanakan Dinas KPTan.
“Saya berharap ini tidak hanya satu kali dalam satu tahun, tapi bisa dilaksanakan dua sampai tiga kali dalam satu tahun, sehingga memastikan apa yang dikerjakan petani dikawal pemerintah,”sebutnya.
Peran pemerintah,kata Agus, adalah mewadahi bagaimana Pasar Tani menghadirkan investor dan pengusaha-pengusaha dari luar Kabupaten Tegal.
“Di acara ini mereka dapat melihat kualitas yang disiapkan petani dan menyampaikan kepada KPTan, ini kualitasnya belum sempurna sehingga KPTan bekerja lagi menyempurnakan kualitasnya. Saat kualitasnya sudah baik , investor tersebut akan datang kemari menjemput produksi-produksinya untuk dibawa keluar, sehingga akan menambah semangat para petani untuk memastikan produksinya bisa lebih besar. Ini mampu menyelesaikan angka kemiskinan yang banyak dialami petani,” sebutnya. (**)