Slawi  

Dinkes Lakukan Skrining TB dan HIV Terhadap Warga Binaan Lapas Kelas IIB Slawi

SLAWI, smpantura– Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal mengadakan skrining tuberkulosis (TB) dan HIV di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Slawi selama dua hari, Jumat (19/7) dan Sabtu (20/7).

Kegiatan tersebut didukung oleh USAID Bebas TB dan Puskesmas Kambangan, Lebaksiu. Selama dua hari, skrining dilakukan terhadap 100 warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Skrining TB dilakukan dengan teknik wawancara untuk melihat seberapa besar risiko WBP terinfeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis .

Setelah wawancara, petugas melakukan tes mantoux atau tuberkulin skin test, rapid tes HIV dan tes dahak. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan rontgen menggunakan Chest X-ray.

Tes TB dilakukan menggunakan tes cepat molukuler (TCM) yang lebih sensitif dari tes bakteri tahan asam (BTA).

Kepala Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKM dan UKP) Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dr Sarmanah Adi Muraeny menyampaikan, Lapas Kelas IIB Slawi menjadi sasaran dalam kegiatan penemuan TB, karena Lapas menjadi tempat berkumpul banyak orang.
Penghuninya rentan terhadap penularan penyakit menular seperti TB dan HIV.

BACA JUGA :  Kunci Kesuksesan PKB di Kabupaten Tegal, Ini Penjelasannya

“Maka dari itu kami laksanakan upaya penemuan penderita TBC melalui skrining yang suspek TB, orang-orang yang ada gejala TB diskrining, diambil dahaknya, dites tuberkulin dan rontgen,”jelas Sarmanah, Jumat (19/7).

Sarmanah menjelaskan, dalam penangangan TB terdapat slogan TOSS TBC yaitu Temukan, Obati Sampai Sembuh. Jika dari skrining tersebut ditemukan penderita positif, maka akan segera dilakukan pengobatan sampai sembuh.

Pengobatan diberikan untuk memutus rantai penularan. Tuberkulosis merupakan penyakit menular. Satu orang bisa menularkan pada 15 orang.

error: