Slawi  

Dinkes Lakukan Skrining TB dan HIV Terhadap Warga Binaan Lapas Kelas IIB Slawi

Untuk mencegah penularan TB di Lapas, Sarmanah mengharapkan agar dilakukan skrining TB sejak awal warga binaan masuk ke Lapas.

Jika diketahui mengidap penyakit tersebut, maka bisa segera diobati dan diberi edukasi untuk menggunakan alat pelindung, sehingga tidak menulari warga binaan lainnya.

Sementara itu, Kasubsi Perawatan Narapidana dan Anak Didik Lapas Kelas IIB Slawi Akhmad Budi Hermanto menuturkan, Lapas Kelas IIB dihuni 369 WBP. Jumlah penghuni lapas melebihi kapasitas Lapas tersebut.

Kendati demikian, pihak Lapas tetap berupaya menyediakan ruang isolasi bagi WBP yang mengidap tuberkulosis.

BACA JUGA :  400 PPPK Terima SK Pengangkatan

“Yang mengidap TB diberi ruang isolasi dan tetap diberikan haknya. Mereka tetap diberi kesempatan berjemur seperti WBP lain, hanya saja diatur waktunya untuk meminimalisir penularan,”sebutnya.

Budi menyebutkan, pada 2023 dan 2024 ini tidak ada WBP yang terkena TBC. Kendati demikian, pihaknya mewaspadai adanya TB laten yang tidak menunjukkan gejala.

Untuk pengobatan tuberkulosis, Lapas Kelas IIB Slawi melibatkan tahanan pendamping untuk menjadi pengawas menelan obat (PMO) bagi WBP yang mengidap penyakit menular itu. (T04-red)

error: