SLAWI, smpantura – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal mengadakan pelatihan keamanan makanan siap saji bagi satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) program makan bergizi gratis (MBG).
Pelatihan diselenggarakan di Aula Dinkes Kabupaten Tegal, Rabu (20/8/2025) diikuti 50 peserta, yang semuanya pengelola SPPG Desa Penyalahan, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal.
Dalam pelatihan ini, peserta mendapat materi terkait kebijakan, izin sanitasi pangan, cemaran pangan, penyakit bawaan makanan , persyaratan dasar pengolahan pangan, tahapan produksi pengolahan pangan serta Standar Operasional Prosedur Sanitasi.
Kepala Bidang Usaha Kesehatan Masyarakat dan Usaha Kesehatan Perorangan ( UKM UKP) Dinkes Kabupaten Tegal Sarmanah Adi Muraeny menuturkan, pelatihan tersebut sebagai wujud dukungan Dinkes Kabupaten Tegal terhadap program Presiden RI.
Sarmanah menyebutkan, pelatihan tersebut diikuti pegawai penjamah makanan, yang terlibat dalam pengolahan pangan program MBG, mulai dari pemilahan bahan baku, penyimpanan, pengolahan hingga distribusi makanan.
Dengan pelatihan tersebut diharapkan, pengolahan pangan yang dilakukan dilkukan secara aman, sehingga MBG dapat bermanfaat bagi penerimanya.
“Di daerah lain banyak kasus terkait MBG, kami tidak berharap itu terjadi di Kabupaten Tegal. Manfaat MBG ini kan luar biasa untuk anak Indonesia. Jangan sampai maksudnya menyehatkan , malah bikin anak sakit,”sebutnya.
Sanitarian Ahli Muda Dinkes Kabupaten Tegal Toipah menambahkan SPPG termasuk dalam jasa boga atau katering golongan B, sehingga dalam izin operasionalnya harus memiliki izin Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Untuk memperoleh SLHS, salah satunya harus ada pelatihan keamanan pangan siap saji untuk penjamahnya, pengelola maupun penanggungjawab SPPG maupun tempat pengolahan pangan (TPP).
Menurut Toipah, saat ini sudah ada 23 SPPG yang berkoordinasi dengan Dinkes untuk dilakukan pelatihan.
Sembilan diantaranya sudah pelatihan inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) dan pengambilan sampel makanan,usap alat makanan untuk alat makanannya.
Sementara 14 SPPG sudah dilakukan pelatihan keamanan pangan siap saji. Sisanya dilakukan inspeksi kesehatan lingkungan dan pengambilan sampel.
Dari 23 SPPG, ada 17 yang sudah beroperasi. Sisanya, ditargetkan pada September 2025.
“Informasinya akan ada 78 SPPG yang terbangun di Kabupaten Tegal,” tuturnya.
Setiap SPPG atau dapur menyediakan 3.000 sampai 3.500 porsi makanan per hari.Terkait gizi makanan , SPPG akan didampingi ahli gizi. (**)