SLAWI, smpantura – irektur RSUD Dr Soeselo Slawi dr Guntur Muhammad Taqwin MSc SpAn memberikan penjelasan tentang penanganan pasien korban ambruknya jembatan Kalierang di Desa Cilongok, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal pada Minggu 14 September 2025. Khalal Fathuji umur 45 tahun warga Desa Cilongok itu, akhirnya meninggal dunia pada Selasa 16 September 2025 pukul 18.45 WIB.
Sementara itu, Direktur RSUD Dr Soeselo Slawi dr Guntur Muhammad Taqwin MSc SpAn menjelaskan kronologi penanganan korban jembatan ambruk Kalierang. Ia menjelaskan, pasien atasnama Khalal Fathuji tiba di RSUD Dr Soeselo sekitar pukul 16.00 WIB. Kondisi korban mengalami penurunan kesadaran. Setelah dilakukan tindakan, dokter anastesi dan dokter syaraf melakukan CT Scan pada kepala pasien yang mengalami kecelakaan kerja tersebut. Hasil CT Scan terdapat pendarahan otak dan tengkorak kepala bagian kanan mengalami retak. Kondisi itu harus ditindaklanjuti dengan operasi pada pukul 19.00 WIB.
“Operasi berhasil dilakukan dan ditangani intensif di ICU,” katanya.
Dokter Guntur yang didampingi dokter spesialis anastesi yakni dr Budi Hartanto SpAn menuturkan, operasi yang dilakukan sekitar 1,5-2 jam itu, berhasil mengeluarkan darah sekitar 40-50 CC. Usai operasi, tim dokter terus melakukan pengecekan kondisi pasien. Pada pagi hari, Selasa 16 September 2025, kondisi pasien belum menunjukan peningkatan kesadaran. Padahal, efek obat bius telah habis. Pada puncaknya, kondisi pasien terus menurun hingga dinyatakan meninggal pukul 18.45 WIB.
“Keluarga sejak awal sudah disampaikan terkait kondisi korban dan memang ada ancaman kematian. Usai operasi juga telah disampaikan ke keluarga tidak ada perbaikan kondisi pasien,” pungkasnya. (**)