BATANG, smpantura – Empat orang anak dibawah umur, dua diantaranya warga Kabupaten Batang ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali. Mereka ditemukan dalam kondisi kaki dirantai di salah satu rumah, dan diketahui hanya diberi makan singkong selama satu bulan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Batang Wilopo mengatakan, pihaknya bergerak cepat setelah mendapat informasi terkait persoalan ini.
”Saya saat ini sedang menuju Boyolali dengan ibunya anak yang kemarin dirantai. Sampai saat ini, dua bocah yang mengalami kejadian tersebut masih di Boyolali, dititipkan di Pondok Daarul Furqon Boyolali,” ujarnya, Selasa (15/7).
Wilopo menjelaskan, dua bocah warga Batang bersama dua anak dari Semarang yang menjadi korban saat ini dalam pembinaan dan pengawasan Dinsos Boyolali. Keduanya merupakan warga Dukuh Banjiran RT 03, RW 04, Desa Klidang Wetan, Kecamatan Batang.
”Informasinya bapak dari dua anak warga Batang tersebut sudah meninggal. Ibunya bekerja di Jakarta dan anaknya dititipkan di salah seorang warga di Boyolali,” tuturnya.
Kasus ini terungkap setelah seorang anak berinisial MAF (11), asal Kabupaten Batang, tertangkap tangan mengambil kotak amal di Masjid Darussalam, Dukuh Kacangan, pada Minggu 13 Juli 2025 dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. MAF diamankan oleh seorang warga, Faris (36). Saat dimintai keterangan oleh polisi, MAF mengaku terpaksa mencuri karena ingin membeli makanan untuk adiknya yang kelaparan. Setelah tertangkap warga, Faris kemudian mengantarkan MAF ke tempat tinggalnya di rumah milik Siswono Putro (65).
Di lokasi itu, Faris terkejut menemukan tiga anak lain sedang tidur di luar ruangan dengan kondisi kaki dirantai. Melihat keadaan yang sangat memprihatinkan, Faris segera melaporkan temuan ini kepada perangkat Desa Mojo. Berdasarkan pendataan awal, selain MAF, ada juga tiga korban lain yaitu VMR (6), adik MAF dari Batang, SAW (14) serta adiknya IAR (11), asal Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.
Para korban mengaku tidak pernah diberi makan nasi dalam sebulan terakhir, hanya mengandalkan singkong rebus untuk bertahan hidup. Tindakan MAF mencuri kotak amal didorong rasa tidak tega melihat adiknya kelaparan. Wilopo menyampaikan, karena untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan oleh pihak kepolisian, sementara mereka belum boleh dipulangkan dulu.
”Mereka belum bisa dibawa pulang ke Batang karena sedang ada proses penyelidikan dan penyidikan oleh polisi. Intinya jangan jauh-jauh dari Kepolisian Boyolali,” tutur Wilopo. (**)