SLAWI, smpantura – Dewan Kesenian Kabupaten Tegal (DKKT) memberikan penghargaan kepada enam seniman asli Tegal yang telah berprestasi di tingkat nasional dan internasional dalam Nyong Festival ke-3 d Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa) Kabupaten Tegal, Sabtu (26/10) malam. Selain itu, DKKT juga mengapresiasi kepada sembilan seniman Tegal yang sudah meninggal dunia.
Nyong Festival ke-3 yang bertemakan Simbar Lintang itu, diawali dengan penampilan Jaran Ebeg dan Janturan dari Grup Karya Kencana Desa Kedawung, Kecamatan Bojong. Penampilan tak kalah menarik, yakni dari Group Marawis Nurul Iman Desa Tegal Andong, Kecamatan Lebaksiu yang sekaligus penyerahan penghargaan kepada Group Marawis Nurul Iman. Group Karya Kencana Desa Kedawung kembali mempertunjukan kesenian Sintren yang sudah jarang tampil di depan umum. Penampilan seniman lainnya, yakni Baca Puisi oleh Khalawatun Najwa Peraih Juara Harapan 2 Lomba, Wayang Gatot Kece Ipulogi Finalis Indonesia Got Talent Tahun 2023, Kuntulan Group “Sapu Jagad dan New Generation Harjosari Kidul, Pagelaran Wayang Pring Dalang Ki Sri Widodo Sanggar Sekar Arum, Tari Renggong Manis, Tari Topeng, lagu Tegalan dan penampilan seniman lainnya.
Ketua DKKT Imam Joen mengatakan, Nyong Festival ke-3 yang bertemakan Simbar Lintang merupakan lanjutan Nyong Festival ke-2 yang bertemakan Gambar Lintang. Gambar Lintang artinya proses seniman menuju bintang, sedangkan Simbar Lintang merupakan bentuk apresiasi seniman Tegal yang berprestasi, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia. Bagi seniman berprestasi yang masih hidup, DKKT memberikan penghargaan.
“Untuk seniman yang sudah meninggal dunia, kami memberikan apresiasi dengan karya-karyanya ditampilkan dalam Nyong Festival,” katanya.
Dibeberkan, seniman yang berprestasi yang mendapatkan penghargaan, yakni Ipulogi yang merupakan seniman Wayang Gatot Kece yang saat ini berdomisili di Depok, dan prestasi terbaru finalis Got Talent RCTI tahun 2023, Jessy Juara Beauty Muslimah Jawa Tengah dan Favorit 1 Nasional, Grup Marawis Nurul Iman Juara 1 tingkat Jawa Tengah, Najwa pembaca puisi yang dapat juara harapan 2 tingkat Nasional, Rumah Seni Tegal (RST) kelompok tari yang pernah pentas di Eropa dan Malaysia, dan Nimas pelajar SMP yang juara 2 Macapat tingkat Jawa Tengah.
“Sembilan seniman yang telah meninggal dunia, yakni Ki Enthus Susmono, Ki Slamet Gundono, Fajar Budiman, Sastrawan Sides Sudyarto DS dan Widjati yang memiliki nama asli Tjioe Wie Tjiat, Parto Tegal, Najeeb B, Agus Jembrong seorang kartunis, dan Amin Khusaeni,” terangnya.
Iman Joen berharap dengan para seniman baik yang masih hidup dan sudah meninggal, bisa menjadi inspirasi seniman Tegal lainnya untuk terus berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. **