TEGAL, smpantura – Gelar Doktor bagi seorang dosen, sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi. Hal itulah yang kini digenjot Universitas Bima Sakapenta (Ubisa) Tegal, dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas perkuliahan dan lulusannya.
Upaya yang dilakukan universitas itu, antara lain, dengan mendorong dosen menempuh studi lanjut S3, untuk meraih gelar Doktor. Karena itu dinilainya sejurus dengan mencetak sumber daya manusia (SDM), atau lulusan universitasnya yang berkualitas, diperlukan kompetensi kualitas dosennya yang mumpuni.
”Rektorat dan Yayasan Pendidikan Bima Sakapenta (YPBS), kini terus mendorong dan memberi dukungan sepenuhnya kepada dosen yang S2, untuk melanjutkan studi ke jenjang S3, atau meneruskan ke Program Doktoral,” terang Rektor Ubisa Tegal Drs Agus Suprihadi MT, didampingi Ketua YPBS Khafdilah MS SKom SH MH.
Sebagai bentuk dukungan yang dilakukan, jajaran rektorat (Rektor dan Wakil Rektor) bersama Yayasan, menjajaki kerjasama dengan Program Doktoral Universitas Langlangbuana (Unla) Bandung, Jawa Barat. Hasil penjajakan, telah dilakukan penandatangan nota kesepahaman (memorandum of understanding) kedua universitas tersebut, beberapa waktu lalu.
Kerjasama kedua universitas tersebut, antara lain, berkait dengan pertukaran dosen atau pertukaran pembelajaran. Dosen Ubisa akan berbagi pengalaman mengajar di Unla Bandung. Begitu juga sebaliknya. Bentuk kerjasama lainnya adalah, akses bagi dosen Ubisa Tegal untuk menempuh pendidikan S3 di Unla Bandung.
Meski sudah ada perjanjian kerjasama, terhadap dosen Ubisa untuk diterima menjadi mahasiswa program doktoral di Unla, tetap di lakukan seleksi ketat. Hal itu sebagai upaya menjaga mutu pendidikan tinggi, berkait dengan kualitas perkuliahan, penelitian dan publikasi yang di lakukan, serta menghasilkan lulusan yang berkualitas dari universitas di Jawa Barat tersebut.


