SLAWI, smpantura – Dosen Universitas Bhamada Slawi melalui program hibah
Direktorat Riset Teknologi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM)
dari Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristekdikti) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Desa Surajaya, Kabupaten Pemalang, Kamis (5/9/2024).
Kegiatan tersebut mengusung tema Kampanye Keluarga Hebat Melalui Pendampingan Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Kelompok Masa Pra Konsepsi Desa Surajaya Kecamatan Pemalang Demi Mewujudkan Generasi Bebas Stunting.
Ketua program pengabdian kepada masyarakat apt. Osie Listina, M.Sc bidang Farmasi Klinik menyampaikan, kegiatan ini merupakan upaya sinergitas antara perguruan tinggi dengan masyarakat dengan dukungan dari DRTPM selaku pemberi dana hibah dalam upaya mencegah dan menurunkan angka stunting di masyarakat.
Turut dalam program pengabdian kepada masyarakat apt. Agung Nur Cahyanta, M.Farm bidang ilmu bahan alam, dan Anisa Oktiawati, M.Kep. bidang ilmu keperawatan, serta dibantu oleh dua mahasiswa Program Studi Farmasi S-1 yaitu Sukma Marifat Ayundari dan Rizki Restiana Azam.
Mereka berkolaborasi mendukung kegiatan ini dalam upaya mewujudkan Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi
dimana dosen berkegiatan di luar kampus (IKU 3) dan mahasiswa yang mendapatkan pengalaman di luar kampus (IKU 2).
“PPKBD merupakan bidang yang membantu program pemberdayaan masyarakat yang berada di desa yang diselenggarakan atas instruksi pemerintah pusat sebagai program nasional peningkatan kesadaran masayarakat tentang pentingnya Keluarga Berencana untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga,” jelas Osie.
Osie menuturkan, kader yang menjadi anggota PPKBD berperan dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting.
Kegiatan ini disambut baik oleh Kepala Desa Surajaya, Wasno sebagai bentuk implementasi Perguruan Tinggi dalam hal Tri Dharma dosen salah satunya dengan bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Ketua Tim Penggerak Desa Surajaya, Mujiyati menyampaikan Desa Surajaya pada tahun 2021 merupakan desa sebagai lokus stunting dan ini merupakan kali kedua Desa Surajaya dihadirkan narasumber berkaitan tentang stunting.
Kaur Perencanaan Desa Surajaya Supriyanto menuturkan, civitas akademika perlu memberikan pelatihan untuk membekali kader dalam upaya memerangi stunting di Desa Surajaya.
“Desa Surajaya merupakan desa yang angka stuntingnya masih tergolong tinggi meski sudah mulai turun mencapai 3% dari angka sebelumnya,” ungkapnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh kader PPKBD dan sejumlah remaja putri . Mereka mendapat edukasi deteksi dini kejadian stunting, informasi “isi piringku” diantaranya tentang cara mengolah, memproduksi, dan menjual makanan tambahan yang kaya gizi untuk balita stunting.
Tujuan lain adalan memberikan edukasi dan konseling kepada kelompok masa prakonsepsi yaitu remaja putri dalam memahami konsep stunting dan hal-hal yang merupakan faktor atau risiko terjadinya stunting. Dengan demikian remaja putri dalam masa prakonsepsi nantinya akan lebih siap dalam menyiapkan kehamilan yang sehat sehingga mampu mencegah kejadian stunting.
Pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kerja sama yang berkelanjutan antara Desa Surajaya dengan Universitas Bhamada Slawi, sehingga dapat terus berupaya menurunkan dan mencegah kejadian stunting di Desa Surajaya.