DPD LDII Pemalang Gelar Workshop Jurnalistik

PEMALANG, smpantura – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Pemalang menggelar buka bersama dan workshop jurnalistik. Peserta workshop jurnalistik berasal dari perwakilan Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII seluruh Pemalang.

“Alhamdulilah, meskipun bulan puasa, DPD LDII Pemalang tetap konsisten menjalankan program kerja organisasi yaitu workshop jurnalistik dibarengi dengan buka bersama. Dalam kegiatan tersebut disampaikan oleh beberapa materi khususnya terkait dengan penggunaan media sosial (Medsos) yang ramah dan santun,” ujar Sekretaris DPD LDII Pemalang, Agus Sarwono, (2/3).

Ia mengatakan, materi yang disampaikan dalam kegiataan tersebut, yaitu penggunaan medsos, penulisan caption atau keterangan foto agar lebih memberikan informasi pada masyarakat luas. Selain itu juga disinggung dengan penulisan berita yang bisa diupload di website resmi DPD LDII Pemalang atau bahkan bisa dibagikan pada media cetak maupun media online.

Langkah tersebut dilakukan sebagai wujud adaptasi, inovasi, dan moderenisasi LDII terhadap perkembangan jaman. Para generasi muda apalagi sudah saatnya andil beramal saleh. Terutama dalam hal membuat dan menyebarkan berita serta konten positif, peserta bisa menyadari untuk tidak merespon ujaran kebencian di media sosial.

BACA JUGA :  Dekranasda Segera Lakukan Inventarisir kerajinan di Kabupaten Pemalang

Di era post truth, kebenaran bukan sebatas ditentukan oleh fakta, tapi persepsi. Opini yang beredar, terkadang dianggap sebagai fakta yang harus dipercaya oleh publik. Dengan mengesampingkan fakta dan data informasi yang objektif. Femonena tersebut kemudian ia sebut dengan istilah Post-truth.

Menurutnya, masyarakat saat ini lebih mencari pembenaran daripada kebenaran. Karena sering kali berita palsu menyebar lebih cepat daripada fakta yang sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh kemudahan berbagi informasi tanpa verifikasi yang memadai di media sosial.

Oleh karena itu warga LDII harus meluruskan mana berita yang benar, bukan hanya untuk kepentingan LDII tapi juga untuk kepentingan masyarakat. LDII, juga sebagaimana ormas lainnya, kerap menjadi sasaran post truth, untuk itu perlu memberikan informasi kepada seluruh warga bahwa tidak semua yang disebarkan itu memang benar terjadi, perlu literasi digital dalam rangka bisa memilah dan memilih sesuatu yang benar dan memanfaatkan teknologi digital.**

error: